Cuaca Ekstrem, Perlu Pikir Baik-Baik Kalau Ganti Ban
Kondisi cuaca yang berubah, membuat permukaan jalan yang dilalui oleh ban pun berubah-ubah, kadang panas tiba-tiba basah karena hujan.

OTORIDER - Ban adalah satu-satunya komponen kendaraan yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan.
Jadi, kondisi ban menentukan seperti apa arah dan stabilitas motor yang digunakan, di dalam berbagai kondisi.
Meski begitu, sebagai negara di daerah tropis, diuntungkan oleh tidak banyaknya perubahan iklim seperti pada negara 4 musim.
"Kita beruntung, karena iklimnya tidak seperti di negara empat musim yang perlu berbeda-beda kebutuhan soal ban," terang Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, yang merupakan produsen ban IRC dan Zeneos di Indonesia dalam sebuah kesempatan.
Lantas, ketika perlu mengganti ban, menurut lelaki ramah itu, sebaiknya tidak terlalau banyak berbeda dengan ban standarnya atau OEM (Original Equipment Manufacturer).
Karena, ban standar sudah memenuhi kriteria penggunaan yang sesuai iklim dan cuaca di Indonesia.
Hal lainnya adalah tekanan angin ban. "Meski banyak yang menganggap sepele, namun tekanan angin ban ini sebenarnya sangat penting," katanya.
"Usahakan selalu menjaga tekanan angin ideal, agar pengendaraan nyaman dan aman. Terlalu keras tentu tidak baik. Begitu juga kurang angin, akan berakibat jelek dalam jangka panjang," terangnya.
Angin ban yang terlalu keras tentu membuat tidak nyaman, begitu pula sebaliknya, kalau tekanan angin ban kurang, tidak bagus.
"Dalam jangka panjang bisa membuat konsumsi bahan bakar lebih boros, kalau tekanan ban kurang, karena menjadi lebih berat," katanya. (*)