Deteksi Kondisi Parts di Tunggangan Sembari Ditunggangi
Mengetahui kondisi motor, selain dicek di bengkel, juga bisa dideteksi berdasarkan pengalaman berkendara penggunanya setiap hari.

OTORIDER- Namanya komponen bergerak yang digunakan pada sepeda motor, tentu lama kelamaan akan mengalami keausan. Tetapi bagaimana mengetahui komponen alias parts tersebut sudah aus?
Tentu perlu dideteksi terlebih dulu. Ada beberapa komponen yang bisa dicermati sendiri, bahkan kala tunggangan sedang dinaiki. Deteksinya bisa dari kebiasaan kita yang selalu menungggangi motor kesayangan sehari-hari
Kopling, beberapa bagian bisa dideteksi lebih dini. Seperti pada pernyataan Taqwa SS dari Garden Speed, modifikator mobil yang tak jarang menangani motor balap, pada sebuah kesempatan.
“komponen aus terjadi karena friksi atau gesekan, seperti pada kopling,” tuturnya ketika itu.
Nah peranti ini akan terasa pada saat kendaraan dijalankan. Gas udah dipelintir, tetapi lari motor malah enggak tambah ngacir, apalagi kalau ditanjakan atau berboncengan, makin parah kondisinya. Itu berarti kopling aus.
Pada motor dengan kopling manual dengan tangan, kabel koplingnya pun kerap aus. Bisa jadi kawatnya melar.
Akan terasa ketika tuas ditarik, tetapi terasa berat. Disinyalir serat kawatnya ada yang putus di bagian tengah.
Komponen lain yang bisa dirasakan oleh penunggang motor adalah kampas rem yang aus.
Pada rem cakram, selain bisa melihat kondisi kampasnya, akan terasa juga pengereman tidak mantap. Ketika dioperasikan akan terdengar seperti besi bergesek, pertanda kampas rem sudah tipis.
Dengan melihat indikatornya, bisa ketahuan kondisi kampas rem ini. Pada rem cakram, bisa melihat dari kaca intip, jika level minyak rem di bawah garis, berarti kampas sudah tipis.
Sedangkan pada rem teromol (biasanya di belakang), akan terlihat tanda di tuas rem pada teromol, injak pedal rem, lalu perhatikan garisnya, jika terlalu dalam, berarti rem sudah aus dan perlu diganti.
Satu hal kerap terlupa, as standar tengah. Baru ketahuan setelah standar tersebut digunakan, motor jadi mudah goyang, dan susah ditegakkan.
As ini cukup mudah diganti, tinggal buka spi pengikatnya lalu dorong dan ganti as baru.
Komponen lain yang bisa ketahuan aus kala motor sudah ditunggangi adalah sokbreker.
Jalankan pada permukaan yang bergelombang , kalau ayunannya tak mau berkurang, berarti peredam kejut ini sudah penuh kejutan, sehingga enggak mau meredam guncangannya.
Bisa jadi oli sokbreker bocor lewat silnya, atau memang masa pakainya sudah habis. (*)