Modifikasi Honda CUV e: Bergaya Mobil Sport dari Purwokerto
Honda Dream Ride Project (HDRP) 2024 kembali menjadi panggung inovasi bagi para modifikator tanah air. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Lutvia Facishin.

OTORIDER - Honda Dream Ride Project (HDRP) 2024 kembali menjadi panggung inovasi bagi para modifikator tanah air. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Lutvia Facishin, modifikator asal Purwokerto, Jawa Tengah.
Lewat workshopnya, Toekang Cet Modified, Lutvia menghadirkan karya modifikasi motor listrik berjuluk TTForCe, hasil transformasi dari Honda CUV e: yang sarat nuansa urban sport dan estetika futuristik.

"Konsepnya urban sport. Jadi motor ini memang dirancang untuk penggunaan di perkotaan, tapi tetap mengedepankan gaya sporty yang khas," ujar Lutvia saat ditemui usai peluncuran hasil modifikasinya, Senin (26/5).
Mengusung inspirasi dari mobil sport, motor ini tampil menonjol dengan sentuhan white body, ducktail, diffuser belakang, serta aksen-aksen karbon yang memperkuat kesan aerodinamis.
“Kita bikin ducktail pakai karbon, seperti di mobil sport. Lalu ada aero-aero disc juga untuk menunjang gaya sekaligus performa visualnya,” papar pria yang merebut gelar National Champion Sport Honda Modif Contest 2023 ini.
Gunakan Material Almunium
Tak hanya tampilan, proses modifikasi TTForCe juga menunjukkan perhatian pada detail dan keunikan. Ubahan pada bodi belakang, misalnya, dibuat dari material aluminium alloy yang dibentuk secara manual, kemudian dihaluskan menggunakan gerinda.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lutvia, karena sebelumnya ia lebih terbiasa menggunakan bahan fiber atau karbon.
Meski banyak bagian motor dimodifikasi, Lutvia tetap mempertahankan DNA asli dari Honda CUV e:. "Banyak custom, tapi tetap mempertahankan originalitas. Gen-nya CUV ini nggak hilang, tapi tampil makin keren," tegasnya.
Bagian velg motor tetap orisinil, namun diberikan sentuhan machining agar tampil beda. Aksesori seperti gantungan kunci, baut, dan detail kecil lainnya juga dibuat secara custom menggunakan material stainless.

“Karena aksesori motor listrik ini masih terbatas, jadi kita akali sendiri. Prosesnya panjang, mas. Jarang tidur,” kata Lutvia sambil tertawa.
Jadi Ajang Mencari Ilmu
Proyek modifikasi ini menjadi pengalaman berharga bagi Lutvia. Tak hanya soal teknis modifikasi, ia juga belajar banyak hal baru berkat pendampingan dari para mentor dan tim teknis HDRP 2024.

“Kita menikmati prosesnya, banyak ilmu baru. Ini pertama kali saya bikin bodi dari aluminium alloy. Dapat banyak masukan dari mentor-mentor hebat,” ungkapnya.
Nama TTForCe sendiri dipilih sebagai simbol dedikasi dan penghargaan kepada para mentor. Motor ini menjadi wujud nyata hasil pembinaan intensif, mulai dari pemilihan konsep, desain, material, manajemen biaya, hingga aspek keamanan dalam modifikasi. (*)