Memasuki hari keenam, Indonesia Rider Expedition Himalaya berhasil mencapai diketinggian 4.200 dpl. Kerasnya terpaan angin, hawa dingin dan tipisnya oksigen, memutuskan rombongan untuk rehat dulu diketinggian ini. Apalagi kondisi fisik dan tenaga peserta tim ini juga mulai terkuras. Bahkan konsentrasi bermotornya pun terkadang lalai, karena pikiran terfokus pada kondisi jalan yang makin ekstrim.
Beberapa pesertapun ada yang sempat terjatuh karena terjalnya jalan. Seperti Bang Aik, sang leader Wijaya Kusuma, Dodik, Dedi, Faris, Wawan dan masih beberapa rekan lainnya seolah bergantian jatuh. Beruntung jatuhnya tidak mengakibatkan cidera yang serius. Namun dikabarkan, mas Jaya sempat mengalami sakit dada akibat benturan kecelakaan.
Meski sudah memprediksikan suhu, namun saat malam tiba, suhu menjadi sangat ekstrim. Bahkan beberapa hari ini setiap malam, suhu mencapai di bawah nol derajat.
Hari ini rombongan masuk kota Muktinath (4.200dpl). Jalanan yang dilapisi salju memaksa semua rombongan berhati-hati. Tenaga motor Royal Enfield 500cc memang teruji di trek ini. Sempat terkena badai hujan salju “ Dingin sekali,”Dedy Mulyadi. Kontak dengan Otorider.com dengan Wijaya Kusuma selaku leader pun terputus, gara-gara smartphonenya hilang akibat jatuh.
Pengalaman tim guide yang dipandu Matt pun layak diacungi jempol. Supporting lengkap dengan pengalaman tinggi. Dua buah mobil logistik full spare part, barang, bensin, makanan, mekanik serta tim medis senantiasa menjaga rombongan rider Indonesia ini. Semua spare part juga menipis karena terpakai semua. Cadangan ban yang membawa 10, kini tinggal 2 lagi. cadangan kampas rem, coil, aki cadangan pun mengalami hal yang sama. “Ini adalah tim Indonesia pertama yang mencapai puncak 4.200 dpl,” ujar Matt.
Setiap hari, sebelum berangkat semua mekanik memastikan motor yang akan dipakai dalam keadaan siap. Apalagi jalanan mulai tidak bersahabat. Dalam jadwal, besok pagi rombongan akan kembali mengahadapi jalanan berbatu dan banyak tanjakan extrim. Juga setelah itu, perjalanan turun yang tidak kalah berbahayanya.
Kita tunggu kabarnya esok hari.