Saat peluncuran Kawasaki KLX versi offroad kemarin (5/6) banyak yang bertanya mengenai perbedaan antara motor tersebut dengan saudaranya Kawasaki KLX 150BF.
Maklum saja, dengan mengusung mesin yang berbasis sama, KLX versi off road sepintas hanya menghilangkan kelengkapan berkendara seperti lampu dan spion saja.
Padahal, jika ditilik lebih detail, cukup banyak perbedaan antara keduanya. Seperti apa? Yuk, kita tengok.
Meski memakai mesin yang sama, yakni 150 cc SOHC berpendingin udara, namun torsi KLX 150 offroad lebih besar. Yakni 12 Nm per 6.500 rpm, ketimbang KLX 150BF yang hanya bertorsi 11,3 Nm per 6.500 rpm.
Hal ini didapat dari perbandingan final gir rasio, desain knalpot dan perbandingan mata gir rantai. Menariknya, ukuran karburator juga berbeda. Di mana KLX 150 offroad justru memakai ukuran 20 mm dari sebelumnya 24 mm.
“Kami mengejar torsi, untuk itu ukuran karburator justru dibuat kecil,” ucap Michael C. Tanadhi, Deputy Head Sales & Promotion KMI.
Bodi
Alih-alih mirip keluarga KLX, jika dilihat sepintas, tampilan KLX 150 offroad justru seperti motocross Kawasaki KX. Hal ini terlihat dari desain batok lampu buta dan bodi yang lebih slim.
Perubahan juga terlihat pada panel tangki dan jok. Karena peruntukannya yang khusus offroad, KLX 150 ini tak lagi dilengkapi footstep pembonceng. Ground clearance juga dibuat tinggi, yakni 315 mm dari 295 mm di versi KLX 150BF.
Kaki-kaki
Salah satu yang menjadi perbedaan signifikan juga ada di bagian kaki-kaki. Sebab, KLX 150 offroad dibekali pelek dan swing arm almunium dengan ban depan 21 inci dan belakang 18 inci berkembangan off road.
Suspensi belakang KLX 150 offroad juga dilengkapi dengan model monosok tabung adjustable. Uniknya, suspensi depan justru tak memakai model up side down. Melainkan teleskopik standar.
Harga
Untuk mendapatkan motor yang siap bertualang seperti KLX 150 offroad, uang yang harus dibayarkan juga lebih besar. Yakni Rp 35,9 juta dengan status off the road, karena memang motor tersebut tidak boleh dipakai di jalan raya.
Sedangkan KLX 150BF yang berstatus dual purpose bisa didapat dengan harga RP 30,5 juta on the road di wilayah Jakarta.