Gelaran balap motocross seri perdana Kratingdaeng Super Cross, yang diadakan di Sirkuit Djagung, Tlogowaru, Kedung Kandang, Malang, Jawa Timur menarik perhatian para crosser muda. Sedikitnya 100 pembalap usia muda hingga usia lanjut bertarung di jalan berdebu dan berbatu (4/3).
Pembalap asal Gadang, Kota Malang Pujiono yang masuk dalam daftar kategori 40+ ikut serta dalam gelaran Super Cross. Meski usia tidak muda, Mbah No panggilan akrabnya berhasil masuk final. “Saya mau masuk final, wis ya, aku balapan disik (Sudah ya saya balapan dulu),” ujar Mbah No sambil menuntun sepeda motornya.
Dilihat dari perjalananya Mbah No juga tergabung dalam klub XTC, Gadang, Kota Malang. Di tim XTC, pria ini menutun empat pembalap di antaranya Achmad Vitoria yang turun dalam kategori modifikasi 30+.
Krantingdaeng Supercross di Kedung Kandang ini merupakan seri pembuka dari 12 seri yang akan digelar di pula Jawa. Setelah Malang akan dilanjutkan ke kota Brebes, Yogyakarta, Kediri, Purwakarta dan Cikarang.
“Kita memilih kota Malang sebagai tempat perdana karena merupakan salah satu kota yang isinya banyak crosser muda, event yang akan digelar sebanyak 12 kota ini akan menjadi wadah pencinta motocross. Nantinya para pemenang akan diadu lagi ketingkat nasional. Karena kami akan ada rencana ke jenjang nasional” ujar Sigid Hindoroseto, Brand Manager Krantingdaeng.
Kelas yang diadakan Krantingdaeng Supercrosser The Ultimate Dirtywar dibagi tiga yaitu Enduro, Powertrack dan Super Cross. Untuk menyaksikan gelaran ini tidak dipungut biaya oleh panitia alias gratis. Panitia juga mendatangkan rider motor trial asal Bali, Sigit Bayu dan Hery Kenthi untuk menaklukan kontur yang dibangun di atas truk.