Insiden meninggalnya pembalap Indonesia, Afridza Munandar di Sirkuit Sepang, Malaysia dalam ajang Asia Talent Cup 2019 mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Paolo Simoncelli yang tak lain adalah ayah dari mendiang Marco Simoncelli.
Marco Simoncelli juga mengalami insiden di sirkuit yang sama hingga menyebabkannya meninggal dunia 8 tahun silam. Oleh karena itu, Paolo turut merasakan kehilangan yang dialami keluarga Munandar.
Baca Juga: Daya Jelajah Skuter Listrik Kymco Sampai 90 KM
Paolo menambahkan, Sepang menjadi tempat yang boleh jadi memiliki tingkat spiritual tinggi atau bisa disebut angker. Hal ini ia ungkapkan setelah dirinya bertemu dengan seseorang yang mengatakan hal tersebut padanya.
Baca Juga: Trengginas di MotoGP Sepang, Valentino Rossi Temukan Ritme Balapnya Kembali
"Suatu hari, seorang pria yang sangat spiritual mengatakan kepada saya bahwa Malaysia adalah tempat paling spiritual di dunia. Tetapi, jika itu berarti lebih dekat dengan kehidupan abadi, maka anda harus berpikir apakah mengubah ke rute lintasan yang lebih baik, bahkan jika itu adalah salah satu sirkuit terindah di dunia?," ucap bos tim SIC58 Squadra Corse Moto3 ini.
Paolo juga meyakini, jika Marco masih hidup, ia akan terus berjuang bersama motornya dan mengalahkan semua orang. "Saya yakin dia bisa kembali menunggangi motornya dan mengalahkan semua orang. Melakukan manuver yang bagus dan mendapatkan tepuk tangan. Namun, di Sepang, kami sekali lagi harus membayar harga terlalu tinggi," ungkap Paolo.