Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo alias Jokowi sering sekali melakukan peninjauan ke daerah menggunakan sepeda motor. Orang nomor satu di Indonesia ini memang terkenal menyukai sejumlah sepeda motor, terutama custom. Akan tetapi dalam beberapa kegiatan, Jokowi kerap tidak menggunakan safety gear yang tepat ketika mengendarai sepeda motor.
Jusri Pulubuhu selaku pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant mengungkapkan seharusnya terdapat standar operation prosedure (SOP) ketika Presiden RI menunggangi sepeda motor. Menurutnya, rancangan SOP harus dibuat bersama dengan ahli yang mengetahui ilmu safety riding. Hal ini dianggap penting karena menyangkut keselamatan bangsa, dalam hal ini Presiden RI dan Menteri-Menteri yang mendampinginya.
"Seharusnya kita harus membuat standarnya, kalau perlu meminta bantuan dengan ahlinya. Saya akan dengan senang hati menyediakan rancangan SOP-nya. Tentang bagaimana pentingnya menyiapkan keselamatan bagi RI 1 dan para pejabat yang ada disana," ujar Jusri kepada OtoRider beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dear Pak Jokowi, Tolong Jangan Tinggalkan Aspek Keselamatan Saat Riding
Menurut Jusri, dengan kegiatan Jokowi dan Menteri BUMN yang meninjau Ibukota baru tanpa safety gear lengkap dapat menjadi fenomena kepada dunia. Fenomena yang dimaksud adalah betapa minimnya pemahaman safety riding di Indonesia.
"Karena kita lihat juga Menteri BUMN dibonceng tanpa menggunakan helm. Artinya disini menunjukkan suatu fenomena yang sudah di sampaikan, sudah sangat terekspos ke dunia. Bahwa safety sagety sangat rendah disini, pemahaman safety sangat rendah," ujarnya.
Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Turing Secara Rombongan
Jusri menyebutkan naik motor memang sangat menyenangkan dans angat fleksibel, membantu mobilitas, dan dapat mengakses kemana saja. Tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah naik motor merupakan aktivitas fisik yang berpeluang terhadap kecelakaan. Sehingga perlunya pemahaman soal safety riding dan safety gear.