Benelli Patagonian Eagle EFI atau berteknologi injeksi telah mengaspal untuk pasar Indonesia. Motor ini pun dipasarkan oleh PT Benelli Motor Indonesia seharga Rp 44,9 juta untuk on the Road Jakarta. Pihak Benelli Indonesia pun memberikan kesempatan kepada OtoRider untuk mencicipi produk terbarunya itu.
Impresi pertama menunggangi Benelli Patagonian Eagle EFI memang tidak berbeda dari model sebelumnya yang menggunakan karburator. Mengingat tidak adanya perubahan signifikan dari gaya berkendara maupun desainnya. Posisi duduk seperti sebuah cruiser dengan kaki menjulur ke depan, sayangnya setang terasa cukup dekat yang memberikan kesan tanggung.
Perihal suspensi terasa sangat empuk baik di kaki depan maupun belakang. Namun karena posisi spakbor belakang dan ban cukup mepet, tampaknya pengendara harus lebih memperhatikan bagian belakang ini. Pasalnya ketika digunakan berboncengan, suspensi seringkali terasa mentok dengan stopper karena ayunannya yang terlalu empuk.
Baca Juga: Yamaha Cygnus X-125 Segera Meluncur 21 Juli Mendatang
Karena telah memiliki teknologi injeksi, tentunya perbedaan akan terasa dari sisi performanya. Begitu motor ini dinyalakan, langsung terdengar suara yang lebih menggelegar dibandingkan versi karburator. Suara yang dihasilkan sangat mencirikan sebuah Patagonian Eagle, dengan mesin 250 cc 2-silinder mampu menghasilkan suara moge 4-silinder.
Saat tuas gas dipelintir pun putaran mesin langsung bergerak spontan. Sayangnya tuas gas ini tidak memiliki jeda untuk loss sama sekali. Sehingga terasa cukup kaget ketika memegang tuas gas yang langsung diikuti putaran mesin meningkat.
Baca Juga: Motor Listrik Kencang Kymco RevoNEX Mulai Masuk Produksi
Soal performa, Benelli Patagonian Eagle ini memang tidak bisa dibilang sebagai yang terbaik. Mengingat mesin 250 cc dua silindernya hanya mampu mengeluarkan tenaga sebesar 17,4 dk. Tampaknya motor ini memang diperuntukkan untuk gaya berkendara santai dengan gaya cruiser dan suara menawan saja.
Perihal tenaganya memang terasa cukup besar di putaran bawah. Sedangkan pada putaran atasnya mesin sudah terasa sangat mengambang. Ketika mencapai kecepatan 80 km/jam motor ini sudah susah untuk menambah kecepatan.
Kesimpulan
Benelli Patagonian Eagle menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berkendara santai dengan penuh gaya. Secara performa, motor ini mampu mengakomodasi penggunaan secara harian. Namun jika menginginkan performa tinggi, motor ini tidak mampu memenuhi keinginan tersebut.
Kelebihan
1. Harga banderol terjangkau
2. Gaya berkendara santai
3. Suara knalpot khas
Kekurangan
1. Putaran atas mesin loyo
2. Pengendalian setang terasa tanggung
3. Tuas gas tidak ada jeda
Detail Spesifikasi Benelli Patagonian Eagle EFI
Mesin 250 cc, SOHC
Bore x stroke: ø55×53 mm
Torsi maksimum: 16,5 Nm/6000 rpm
Tenaga maksimum: 17,4 dk
Kompresi rasio: 9.0:1
Fuel system Injeksi
Ignition ECU
Starter Electric
Lubrication system Pressure splash lubrication
Cooling system Oil-Cooler
Gearbox 5-speed
Clutch Type Wet multi-plate
Dry weight 145 kg
Overall Length 2180 mm
Overall Width 970 mm
Overall Height 1180 mm
Wheelbase 1460 mm
Frame type Bassinet type
Front suspension Telescopic forks
Front suspension travel 120 mm
Rear suspension Telescopic coil spring oildamped
Rear suspension travel 70 mm
Fr. tyre 90/90-18
Rr. tyre 130/90-15
Fr. Brakes Disc
Fr. brakes diameter 260 mm
Rr. brakes Drum
Rear brakes diameter 130 mm
Max.Loadage 150 kg
Fuel capacity 14 L
Battery 12V9Ah(12N9-4B)