Perjalanan menjelajah sentra penghasil kopi di Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) sambil motoran bertajuk 'Indonesian Coffeeride' digelar pada 10-29 Januari 2020. Sebelumnya, kegiatan ini juga telah sukses dilakukan dengan mengangkat tema 'Menjelajahi Jejak Kuliner Peranakan Tionghoa di Pantai Utara Jawa' pada 2016 silam.
Kegiatan ini sendiri akan dilakukan oleh dua pengendara, yakni Andra dan Deny. Perjalanan diawali menempuh rute dari Jakarta menuju Bandung dan Garut.
"Perjalanan ini akan menjelaskan tentang kegiatan motoran sambil mengulas tentang kopi. Rencananya, hasil perjalanan akan ditayangkan di sosial media dan juga akan dibuat buku," kata Andra kepada awak media di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan (10/1).
Keduanya akan menunggangi motor BMW G310 GS Adventure melalui dukungan sepenuhnya dari Maxindo Moto, APM BMW Motorrad di Indonesia.
Setibanya di Jawa Barat, rencananya Indonesia Coffeeride akan mengulas lebih lanjut tentang kopi Java Preanger, kopi Manglayang, dan kopi Malabar yang sudah cukup terkenal.
Selanjutnya, rombongan akan menuju Petungkriyono, Pekalongan di mana terdapat pohon kopi sebesar pelukan tangan orang dewasa. Menariknya, tak seperti budidaya pada umumnya yang memanfaatkan kebun kopi, petani di sana memetik kopi yang tumbuh liar di hutan lindung. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan lindung dan satwa di dalamnya
tanpa harus membuka lahan perkebunan baru.
Usai dari Pekalongan, perjalanan berlanjut menuju Ambara untuk menggali soal kopi Banaran. Setelah itu, riding berlanjut ke Yogyakarta dan Kulon Progo untuk meninjau bandara Yogyakarta yang baru, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan juga meliput desa binaan Angkasa Pura I di Kulon Progo.
Menuju Jawa Timur, perjalanan di Pulau Jawa ditutup dengan menyambangi Bondowoso dan Banyuwangi. Rombongan kemudian menyebrang ke Bali untuk menjelajah kopi Kintamani yang terkenal dengan kopi Luwak dan kopi kental beraroma buahnya.
Kedua rider selanjutnya bergerak menuju Lombok untuk mengulas soal kopi Sajan di Sembalun dan kopi Rau di Lombok Timur. Terakhir, Bajawa menjadi penutup destinasi Indonesian Coffeeride. Mengakhiri perjalanan di Labuan Bajo, tim kembali ke Jakarta dengan perjalanan udara dan dua motor BMW G310 GS dikirim ke ibu kota menggunakan jasa Angkasa Pura Logistic dari bandara Komodo, Labuan Bajo.
Baca Juga: Penyebab Motor Matic Alami Kendala Gredek
"Angkasa Pura I sebagai perusahaan di bidang kebandarudaraan juga memiliki komitmen terhadap pengembangan destinasi pariwisata dan perekonomian masyarakat di wilayah bandara kelolaan perusahaan berada. Di sektor industri kopi, kami juga memiliki beberapa mitra binaan pengusaha kopi lokal di beberapa wilayah," kata Handy Heryudhitiawan, Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I.
Handy menambahkan, Angkasa Pura I mendukung upaya untuk mempromosikan kekhasan dan kekayaan budaya kopi di Indonesia seperti Indonesia Coffeeride ini.