Setelah sempat mengalami penurunan pada April, kini penjualan motor di Tanah Air melesat naik 33 persen pada Mei. Hal itu diketahui melalui data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada Senin (12/6), yang mana penjualan motor mencapai 529.771 unit sepanjang Mei, lebih tinggi dari April yang hanya 354.323 unit.
Lesunya penjualan motor pada April, lantaran bulan itu merupakan masa Ramadan dan Lebaran. Aktivitas produsen, pemasaran, dan penjualan diklaim tak optimal sebab terpotong hari libur dan pengurangan jam kerja.
Dari data tersebut juga diketahui, jenis pasar motor di Indonesia masih dikuasai skutik yakni sebesar 89,75 persen atau sekitar 2,43 juta unit. Sementara model lainnya, underbone 5,27 persen (142 ribu unit) dan sport 4,98 persen (134 ribu unit).
Sementara itu, ekspor motor dari dalam negeri juga mengalami kenaikan sebanyak 55.743 unit pada Mei 2023. 54,04 persen motor yang diekspor merupakan jenis skuter. Jenis sport dan underbone masing-masing sebesar 24,90 persen dan 21,06 persen. Pada April lalu, jumlah ekspor hanya mencapai 41.201 unit.
Sepeda motor sendiri masih menjadi primadona sebagai kendaraan pribadi masyarakat Indonesia. Bahkan, menempati urutan ketiga dalam pengguna kendaraan roda dua.
Baca Juga: 7 Perbedaan Vespa GTS Super Tech Baru dan Lama
Dikutip dari indonesiabaik.id, urutan pertama terdapat Thailand. Menurut Pusat Penelitian Pew, 87% rumah tangga di negara itu memiliki setidaknya satu sepeda motor.
Kemudian, ada Vietnam dengan 86% rumah tangga di negara ini memiliki setidaknya satu sepeda motor. Diperkirakan ada 45 juta sepeda motor di Vietnam. Sementara di Indonesia, sekitar 85 persen rumah tangga mempunyai setidaknya sebuah sepeda motor. Menurut survei AISI, jumlah motor di Tanah Air mencapai 80 juta unit.