Ragam Fitur dan Teknologi Unggulan di Honda CRF 250L
Meskipun tidak melulu digunakan di perkotaan, namun kenyamanan dan kualitas emisi tetap diperhatikan.
Kegiatan 'trabas' oleh pengguna motor dual-purpose atau juga trail/off-road sudah jamak dilakukan. Sebenarnya, kata trabas berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh klub Trail Adventure Bandung Assosiation, komunitas pengguna trail di Bandung yang kerap menjelajah hutan. Selain itu dalam Bahasa Indonesia, arti trabas adalah terobos, begitu juga dalam Bahasa Jawa, artinya jalan pintas.
Dari sanalah, kegiatan menjelajah di area hutan, perkebunan maupun bidang luas lainnya disebut 'trabasan'. Hingga beberapa waktu lalu Honda meluncurkan CRF 250L yang cocok untuk trabasan.
"Honda CRF 250L ini dirancang untuk digunakan sebagai kendaraan yang mudah digunakan dan dipakai 'senang-senang' untuk trabasan," ujar Reza Rezdie, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) dalam acara pengenalan detail Honda CRF 250L di ajang IIMS 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).
Baca Juga : Dijual Rp 79 jutaan, Intip Detail Spesifikasi Lengkap Honda CRF250L
Namun, selain hal tadi, perangkat yang baru diterapkan adalah penggunaan LAF Sensor yang berhubungan dengan ketentuan emisi secara global. "LAF Sensor ini, semacam sensor oksigen, yang membaca perbandingan udara dan bahan bakar melalui gas buang, untuk disampaikan ke ECM," ungkap Reza.
Dari sana, LAF Sensor akan membaca hasil pembakaran setelah adanya aliran uap bensin tambahan dari kanister dan kemudian memberi data tersebut ke ECM. Lantas, ECM akan mengatur semprotan bensin dari injektor, untuk menyesuaikan kebutuhan perbandingan udara-bahan bakar agar tetap ideal.
"Namun kondisi ini terjadi saat suhu kerja normal, di kisaran 80-90 derajat Celsius," ungkapnya.
Kemudian, shockbreaker depan model SFF yang ringan namun kokoh. Sehingga, memberikan kenyamanan oleh pengguna di medan off-road. Sementara di belakang, suspensinya dapat disetel pre-load-nya dengan model ulir. "Sehingga pengaturannya lebih detail dan bisa memenuhi keinginan pengguna dibandingkan penyetelan step by step," ujar Reza.
Baca Juga: DeRide Beri Promo Menarik di IIMS 2023, Diskon Sampai 70 Persen!
Sementara perangkat kopling, menggunakan Assist dan Slipper Clutch. "Assist membuat cengkeraman kopling semakin kuat sehingga menghilangkan efek power loss pada saat berakselerasi sehingga tenaga tersalurkan dengan baik ke roda belakang," ujar Reza.
Sedangkan, Slipper Clutch akan bekerja saat dilakukan down-shift atau turun gigi transmisi, dengan mencegah roda belakang terkunci ketika penurunan gigi transmisi secara ekstrem.
Evaporator juga mirip dengan LAF Sensor, yakni sama-sama bagian dari kontrol emisi karena ketentuan regulasi global. Berupa perangkat Canister yang membantu menurunkan emisi dari uap bahan bakar di tangki bensin, yang mana ketika tekanan positif pada tangki bahan bakar cukup tinggi, maka akan dialirkan ke canister yang di dalamnya terdapat karbon spesial untuk kemudian uapnya dialirkan kembali ke dalam ruang bakar dan sebagian lain dilepaskan ke udara (setelah disaring dalam kanister).