Tujuan NGK Ganti Nama Jadi Nittera, Bakal Kembangkan Beterai EV?
Tujuan dari perubahan nama ini disinyalir bakal fokus menggarap komponen untuk kendaraan listrik, salah satunya baterai.
PT NGK Busi Indonesia mengumumkan perubahan nama perusahaannya menjadi PT Niterra Mobility Indonesia (NMI). Nama baru tersebut mengacu pada keputusan pihak pusat yaitu grup NGK Spark Plugs Co., LTD yang lebih dulu mengganti nama menjadi Niterra Co., LTD per 1 April 2023 lalu.
Tujuan dari perubahan nama ini disinyalir bakal fokus menggarap komponen untuk kendaraan listrik, salah satunya baterai. Jadi, langkah penggantian nama merupakan persiapan untuk memenuhi kebutuhan Electric Vehicle (EV).
Baca Juga: Viral Servis Motor Sampai Jutaan Rupiah, Dealer Honda Berikan Saran
Saat ini Nittera tengah mengembangkan komponen untuk kebutuhan EV. Komponenya berupa produk bernama solid state battery dan sudah masuk tahap pengujian. "Produk solid state battery sudah diujicoba di luar angkasa. Tujuannya untuk menguji kelebihan baterai solid state battery ceramic apakah tahan terhadap getaran ekstrem, suhu esktrem, jadi kami masih pede buat ke depannya seperti apa," ucap Ardhieta Wicaksana, Manager Marketing NMI.
Namun, di tengah daya tarik baterai solid state battery ceramic sebagai calon pengganti litium ion, mereka masih belum menginformasikan langkah ke depan termasuk untuk berperan sebagai produsen baterai.
"Apakah akan bikin baterai atau tidak, saat ini kami belum bisa konfirmasi seratus persen. Tapi tidak menutup kemungkinan juga kami akan bermain di sana. Namun untuk saat ini kami belum bisa konfirmasi karena kami masih banyak produk lain yang masih dalam kajian kami," jelasnya.
Baca Juga: Yamaha Luncurkan Skutik Unik Bernama Vinoora 125, Dijual Rp 36 Jutaan
Baterai jenis lithium ion masih menjadi andalan bagi segala hal terkait kebutuhan perangkat elektronik berdaya listrik, termasuk juga untuk mobil dan motor listrik. Namun, baterai litium ion sendiri saat ini dianggap masih banyak kekurangan. Mulai dari tidak tahan terhadap paparan panas, guncangan, dan lainnya.
Masalah lainnya termasuk tidak bisa bertahan lama jika didiamkan lama. Makanya, banyak produsen di bidang otomotif yang sedang mengembangkan teknologi baterai lebih baik dari lithium ion, seperti solid state battery ceramic dari Nittera ini.