OTORIDER - Selain tingkat konsentrasi di jalan rentan menurun karena kurangnya asupan cairan dan makanan, para pengendara motor juga seringkali terburu-buru karena mengejar waktu berbuka puasa di rumah. Ini pun menjadi waktu yang rawan bagi pengendara mengalami kecelakaan.
Pengemudi kendaraan yang menjalankan ibadah puasa, harus bisa menyikapi dengan bijak. "Biasanya seorang pengendara begitu mendengar azan langsung buru-buru ingin berbuka, apalagi kalau ada yang membagikan takjil. Pastinya dia bisa saja mengubah jalur dari kanan tiba-tiba ke kiri, ambil takjil," kata Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM), Hendrik Ferianto saat acara safety siding beberapa waktu lalu.
Karena stamina dan kebugaran turun, pengemudi motor juga rentan terbawa emosi dan tak sabar ketika di jalan. Oleh sebab itu, pastikan selalu waspada meskipun masih dalam kondisi berpuasa. "Budaya ini harus diubah, jadi utamakan keselamatan dulu. Karena biasanya kecelakaan terjadi ketika jam kerja," kata Hendrik.
Dikutip dari Jakarta Globe, kecelakaan lalu lintas selama bulan puasa tercatat tinggi terutama selama minggu terakhir Ramadan dan tiga hari berikutnya. "Orang buru-buru saat pulang kerja, itu rata-rata emosi karena kena macet, di sini sebagai pengendara kita harus bisa mengendalikan diri," ujar Hendrik. (*)