Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Jika Motor Pakai Bahan Bakar Hidrogen, Berapa Biaya Per Kilometernya?

Sabtu, 24 Februari 2024
Gemilang Isromi Nuar

Apakah hidrogen ini lebih murah dari bensin dan listrik?

Ilustrasi motor Hidrogen Yamaha.

OTORIDER - Seiring perkembangan teknologi, muncul sebuah pengembangan baru selain listrik untuk menggerakkan sebuah kendaraan yakni dengan energi hidrogen. Meskipun belum ada motor hidrogen yang dijual secara massal, beberapa produsen otomotif tengah mengembangan energi ini. 

Di Japan Mobility Show 2023, Yamaha menampilan skutik bertenaga hidrogen yang menggendong tangki seperti tabung gas elpiji di jok belakang. Berdasarkan penjelasan Yamaha, motor tersebut adalah kendaraan penelitian, bagian dari Hydrogen Small mobility & Engine technology (HySE).

Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah hidrogen ini lebih murah dari bensin dan listrik? Di Indonesia, PT PLN (Persero) baru saja meresmikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di tanah air sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan. HRS ini berlokasi di Senayan, Jakarta.

Biaya yang harus dikeluarkan bila menggunakan bensin sebesar Rp 1.300 per 1 kilometer (km). Jika memakai kendaraan listrik dengan pengisian daya di rumah, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 350-400 per km. Sedangkan, untuk hidrogen biaya yang harus disiapkan hanya Rp 276 per km.

"Kalau menggunakan hydrogen refueling station (HRS) yang ada di sini, biayanya hanya sekitar Rp 276 saja per km. Coba bandingkan dengan biaya menggunakan BBM Rp 1.300 per km," ujar Darmawan dalam acara peresmian Hydrogen Refueling Station di Senayan, Jakarta pada Rabu (21/2).

Selain murah, hidrogen hijau juga disebutnya bisa mengurangi konsumsi BBM hingga1,59 juta liter per tahun, serta berkontribusi terhadap penurunan emisi 4,15 juta kg CO2 per tahun.

Namun, tampaknya untuk menikmati kendaraan berbahan hidrogen di Indonesia, masih perlu menunggu waktu lama. Hal itu dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto saat pembukaan IIMS 2024.

"Hidrogen itu masih lama karena kita musti punya sumber energinya. Sumber energi harus hijau atau green," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (15/2). (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Berkendara Tanpa Helm di Jalan Protokol Jakarta, Apa Sanksi yang Bisa Dikenakan?

#4

Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm, Risiko Cedera Kepala yang Mengancam

#5

Jorge Martin Bisa Juarai MotoGP 2024 Besok Jika Hal Ini Terjadi

Terbaru

Berita | 5 jam yang lalu

Ini Daftar Motor Bekas yang Paling Diminati di Balai Lelang

JBA Indonesia salah satu balai lelang melampirkan data dimana jenis motor matik menjadi yang paling laris diminati oleh konsumen.

Berita | 6 jam yang lalu

Penjualan Lelang Motor Bekas di JBA Naik Hingga 24 Persen

Dengan pertumbuhan yang konsisten dan berbagai langkah inovatif, JBA Indonesia berhasil tingkatkan penjualan motor bekas.

Berita | 6 jam yang lalu

Tawarkan Ragam Keseruan, GJAW 2024 Siap Digelar Besok

Tahun ini, GAIKINDO menggandeng Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai sponsor utama penyelenggaraan MUF GJAW 2024, dengan berfokus mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

Berita | 10 jam yang lalu

QJ Motor Tunjuk Indonesia Jadi Basis Produksi di ASEAN

Pabrikan motor asal Cina, QJ Motor tampaknya tak ingin tanggung untuk masuk ke pasar Indonesia. Bahkan akan menjadi basis prodkus.

Motor Listrik | 15 jam yang lalu

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

Jika pengembangan ini berhasil, kendaraan listrik dengan baterai buatan dalam negeri diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Beranda Trending Motor Listrik