Mendominasi di MotoGP, Ducati Luncurkan Streetfighter V4 Baru
Setelah dominasi total mereka di musim MotoGP 2024, Ducati meluncurkan Streetfighter V4 baru, mirip dengan superbike Panigale yang sebelumnya diluncurkan.
OTORIDER - Motor baru itu menggunakan sistem elektronik yang lebih tajam, juga aero yang diperbarui. Sasis yang dikerjakan ulang, dan bahkan mesinnya mengeluarkan lebih banyak tenaga.
Koneksi ke Panigale V4 kini lebih terasa dari sebelumnya, dengan Ducati mengambil senjata andalan generasi ketujuh mereka, menanggalkan 'pakaian'nya dan menambahkan satu set setang tinggi.
Mesin yang dihasilkan hadir dalam dua rasa; varian standar £21.295, dan spesifikasi lebih tinggi, model Streetfighter S berbalut suspensi elektronik seharga £26.195.
Hal ini tersebut hanya dibedakan oleh perubahan halus pada desain intake untuk mengoptimalkan penyaluran tenaga di seluruh rentang putaran (dengan mengorbankan dua tenaga kuda di ujung atas).
Ini berarti tenaga yang diklaim mencapai 214 bhp pada 13.500 rpm (enam lebih banyak dari sebelumnya) dan torsi 119 Nm pada 11.250 rpm, serta opsi untuk menaikkan 16 tenaga kuda tambahan dengan knalpot balap Akrapovic sebagai opsional.
Mesin empat silinder yang memenuhi standar Euro5+ juga mendapat revisi profil cam dengan daya angkat lebih tinggi, berbagi alternator dan pompa oli dengan Panigale V4 R, dan mendapat gear drum dari Superleggera V4.
Untuk pertama kalinya, motor Streetfighter kini juga dilengkapi terompet intake dengan panjang variabel, yang kabarnya meningkatkan performa puncak dan kemampuan berkendara.
Di bawahnya, sasis hampir sama dari Panigale, dengan desain serba baru yang kira-kira lebih ringan 1kg dari pendahulunya.
Rangka depan baru dan lengan ayun dua sisi juga, dikatakan menawarkan lebih banyak kekuatan dibandingkan sebelumnya, memungkinkan pengurangan kekakuan lateral sebesar 37% di bagian depan dan 42% di bagian belakang, meningkatkan umpan balik pengendara, dan meningkatkan traksi.
Geometri kemudi Streetfighter juga telah diubah (+0,5° rake, +1mm trail). Dilengkapi dengan garpu Showa Big Piston yang dapat disetel sepenuhnya dan monoshock Sachs pada versi standar, atau suspensi elektronik Öhlins NIX/TTX pada varian S.
Meskipun tidak memiliki fairing, motor hypernaked ini masih memiliki serangkaian keajaiban aerodinamis yang patut dibanggakan.
Dengan menggunakan winglet bergaya bi-plane untuk menghasilkan downforce 17kg pada kecepatan 168mph.
Untuk menjaga semua performa tersebut tetap terkendali, Ducati telah menghadirkan rangkaian lengkap perlengkapan elektronik mereka di Streetfighter.
Itu berarti ada empat mode berkendara (Race, Sport, Road, Wet) yang dapat diubah, serta kontrol wheelie, TC dan cornering ABS, skid control, launch control dan quickshifter dua arah sebagai standar.
Tapi bukan itu saja, karena sistem Ducati Vehicle Observer (DVO) berbasis algoritma prediktif Ducati disertakan untuk memperkirakan dengan tepat jumlah intervensi elektronik yang diperlukan, seperti halnya Race eCBS lima tingkat, yaitu sistem pengereman gabungan yang secara otomatis dapat memodulasi tekanan belakang tanpa masukan pengendara untuk meniru teknik menikung yang digunakan oleh pembalap profesional.
Semua fitur teknologi ini dapat dikonfigurasi melalui dasbor TFT 6,9” baru yang mengubah pengaturan tampilan berdasarkan mode yang dipilih.
Ducati juga telah mengambil langkah untuk mengatasi kenyamanan pengendara. Interface yang direvisi antara jok dan tangki bahan bakar 16 liter, menawarkan lebih banyak ruang bagi pengendara bertubuh tinggi dan cengkeraman yang lebih baik saat pengereman dan menikung.
Sementara setang dan pijakan kaki yang diubah posisinya meningkatkan kenyamanan jarak jauh tanpa mengorbankan kesan sporty.
Ducati bahkan telah menambahkan deflektor internal yang pintar untuk menyalurkan udara panas dari kaki pengendara dan mengurangi penumpukan panas menjadi keluhan umum pada versi sebelumnya.
Menariknya, motor ini sudah dapat dipesan di GJAW 2024 dan paling cepat dikirim pada Maret 2025 mendatang. “Sudah bisa dipesan di GJAW 2024,” ucap CEO Ducati Indonesia, Jimmy Budhijanto. (*)