OTORIDER - Saat ini keagenan merek motor legendaris dari Amerika Serikat, Harley-Davidson (HD) di Indonesia dipegang oleh JLM Auto. Berbagai model dihadirkan di tanah air, baik varian legendaris seperti Softail hingga tipe modern sekelas Pan America.
Menariknya, meski identik dengan produk asal Amerika Serikat alias Amrik, tapi motor-motor HD yang dijual saat ini bukan produksi pabrik mereka di negeri Paman Sam itu, lho. Pasalnya, semua motor HD yang dijual di Indonesia sudah diproduksi di Thailand. Hal ini terkait harga jual yang menjadi lebih rendah ketimbang mengimpor langsung dari Amrik.
"Ini karena kami merupakan bagian dari Harley-Davidson Asia Emerging Markets yang merupakan negara-negara yang mayoritas adalah negara ASEAN," kata Irvino Edwardly, Director of Sales and Marketing JLM Auto Harley-Davidson of Indonesia saat ditemui pada Rabu (18/9).
"Mayoritas dari negara Asia Emerging Markets tersebut mengambil produknya dari pabrik di Thailand, supaya bisa memanfaatkan AFTA (ASEAN Free Trade Area)," paparnya.
Vino, sapaannya, menyebut meski diproduksi di Thailand, tapi secara produk dan kualitas sudah setara dengan buatan Amerika. "Kita melihat produknya sama, karena pabriknya dijalankan oleh pihak prinsipal Harley-Davidson, tidak dialihkan ke pihak lain. Sehingga tidak ada perbedaan kualitas dan spesifikasi," ucapnya.
Jadi Alasan Harley-Davidson CVO Absen di 2024
Dari sekian banyak produk HD, ternyata ada yang belum dibuat di Thailand. Seperti CVO atau Screamin Eagle yang masih diproduksi di Amerika Serikat.
"Sehingga harganya terpaut sangat jauh. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa produk ini belum dijual di Indonesia tahun ini," jelas Vino.
Akan tetapi ada kabar baik, di mana pada 2025 produk ini akan mulai bisa diproduksi di Thailand. Harapannya di masa depan, produk tersebut bisa masuk ke Indonesia dari Thailand dengan harga yang lebih menarik.
"CVO tidak masuk di 2024 karena harganya yang terlalu fantastis. Dan karena kita tahu, tahun depan CVO akan produksi di Thailand dan akan masuk. Jadi kita enggak mau masukin di tahun ini dengan harga yang tinggi dan tahun depan kita masukin dengan harga yang jauh lebih rendah, yang ada pembelinya akan kecewa," pungkasnya. (*)