Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Polytron Ungkap Alasan Pakai Baterai LFP di Motor Listrik FOX Electric

Dipublikasikan : Senin, 15 Desember 2025 07:30

Polytron mengungkap alasan memilih baterai LFP pada motor listrik FOX Electric. Teknologi ini dinilai lebih aman, tahan panas, dan minim risiko

Baterai LFP motor listrik Polytron (Foto : Otorider/Gemilang Isromi Nuar)
Baterai LFP motor listrik Polytron (Foto : Otorider/Gemilang Isromi Nuar)

OTORIDER - Polytron menegaskan komitmennya terhadap aspek keselamatan pengguna dengan memilih teknologi baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) pada lini motor listrik FOX Electric. Teknologi ini dinilai memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan jenis baterai lain yang banyak digunakan di kendaraan listrik saat ini.

Salah satu keunggulan utama baterai LFP terletak pada stabilitas termalnya. Polytron menjelaskan bahwa cell LFP tidak menghasilkan oksigen ketika terjadi kebakaran, sehingga api berkembang lebih lambat dan lebih mudah dikendalikan. Karakteristik tersebut secara signifikan mampu menurunkan risiko kecelakaan akibat baterai motor listrik.

Dalam pemaparannya, Polytron juga membandingkan batas suhu terjadinya thermal runaway pada berbagai jenis baterai. Cell LFP memiliki titik awal thermal runaway di kisaran suhu 250–300 derajat Celsius, jauh lebih tinggi dibandingkan baterai NMC (Nickel Manganese Cobalt) yang berada pada rentang 170–220 derajat Celsius. Selisih ini memberikan margin keamanan yang lebih besar, terutama saat motor listrik digunakan di cuaca panas, kondisi lalu lintas padat, maupun saat proses pengisian daya berlangsung.

Tak hanya itu, cell LFP yang digunakan Polytron telah melalui berbagai pengujian ekstrem, seperti nail penetration test dan mechanical impact test. Pengujian tersebut dilakukan untuk memastikan baterai tidak terbakar atau meledak meski mengalami tusukan, tekanan tinggi, maupun kerusakan fisik yang mensimulasikan kondisi kecelakaan di jalan raya.

Desain Battery Pack Jadi Lapisan Keamanan Tambahan

Polytron menegaskan bahwa sistem keamanan baterai motor listrik tidak hanya bergantung pada pemilihan jenis cell. Desain battery pack menjadi lapisan perlindungan berikutnya yang tak kalah krusial. Pada FOX Electric, baterai dibekali struktur heatsink berbahan aluminium yang berfungsi sebagai sistem pendingin sekaligus pelindung dari benturan, getaran, gesekan, dan paparan panas ekstrem.

Baterai LFP motor listrik Polytron (Foto : Otorider/Gemilang Isromi Nuar)

Casing baterai tersebut juga telah mengantongi sertifikasi IP67, yang membuatnya tahan terhadap air dan debu, termasuk saat menghadapi kondisi banjir. Dari sisi elektronik, baterai FOX Electric dilengkapi Battery Management System (BMS) yang bekerja memantau suhu, memutus arus secara otomatis ketika terjadi overcharge atau over-discharge, serta melakukan cell balancing demi menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.

Edukasi Soal Risiko Baterai Standar Rendah

Dalam kesempatan yang sama, Polytron menyoroti masih banyaknya motor listrik di pasaran yang menggunakan baterai rakitan dengan standar keamanan rendah. Beberapa di antaranya tidak memiliki perlindungan mekanik memadai, tidak tahan air, minim sistem pendinginan, serta tidak dilengkapi sertifikasi keselamatan.

Kondisi tersebut dinilai sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kebakaran, khususnya saat motor mengalami benturan, tertusuk benda tajam, atau terendam air. Melalui edukasi ini, Polytron berharap konsumen dapat lebih cermat dalam menilai kualitas dan keamanan baterai sebelum membeli motor listrik.

LFP Dinilai Lebih Unggul Dibanding Graphene Lead Acid

Polytron juga membandingkan baterai LFP dengan Graphene Lead Acid yang masih digunakan pada sejumlah kendaraan listrik. Meski kerap disebut sebagai teknologi baru, baterai Graphene Lead Acid memiliki sejumlah keterbatasan, mulai dari waktu pengisian daya yang lebih lama, efisiensi rendah, tingkat self-discharge tinggi, hingga bobot yang jauh lebih berat.

Sebaliknya, baterai LFP unggul dalam hal efisiensi energi, kemampuan fast charging, daya tahan, serta stabilitas performa dalam jangka panjang. Dari sisi keamanan maupun kinerja, LFP dinilai sebagai pilihan terbaik untuk kendaraan listrik modern saat ini.

“Di Polytron, keselamatan pengguna motor listrik tidak pernah menjadi area kompromi. Kami memilih cell LFP bersertifikasi yang lolos pengujian paling ketat, termasuk nail penetration test, untuk memastikan ketahanan baterai bahkan dalam skenario kecelakaan ekstrem. Kami percaya industri kendaraan listrik hanya bisa berkembang jika pengguna merasa aman dan percaya pada teknologinya,” ujar Josaphat Bagus Purnama, Head of Design, Quality and Assurance EV Polytron. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Berita Populer: Update Harga PCX, Scoopy, Aerox hingga Promo Honda Desember 2025

#2

Polytron Akui Fox-350 Masih Inden, Produksi Siap Ditingkatkan

#3

Yamaha MX-King 150 Hadir dengan Warna Baru, Tampil Makin Berani

#4

Honda CB125R 2026 Ini Gahar dan Irit, Sekali Isi Bensin Bisa ke Kebumen!

#5

Polytron Nilai Sewa Baterai Lebih Menguntungkan Konsumen

Terbaru

Berita| 1 jam yang lalu

Ini Pertimbangan Polytron Pilih Baterai Tanam untuk Motor Listriknya

Polytron EV menjelaskan alasan memilih sistem baterai tanam pada motor listriknya. Mulai dari performa, keamanan, hingga keuntungan skema sewa.

Berita| 1 jam yang lalu

Berita Populer: Polytron Fox-350, Yamaha MX-King dan Sewa Baterai

Deretan lima berita terpopuler di Otorider.com pekan ini diisi beragam topik menarik dunia roda dua. Simak apa saja yang diminati pembaca.

Sport| 9 jam yang lalu

Kronologi Kecelakaan Maut Ahwin Sanjaya di Final Sumatera Cup Prix 2025

Kecelakaan bermula di lintasan antara Pos 7 dan Pos 8, ketika Ahwin Sanjaya menabrak bagian belakang motor pembalap yang berada di depannya.

Berita| 10 jam yang lalu

Motor Hilang Meski Ada Tulisan Peringatan, Pengelola Parkir Tak Bisa Lepas Tangan

Sering lihat tulisan parkir lepas tanggung jawab? Menurut UU Perlindungan Konsumen, klausula itu batal demi hukum. Ini penjelasannya.

Sport| 11 jam yang lalu

Pembalap Ahwin Sanjaya Meninggal Pasca Insiden Maut

Semasa hidupnya, Ahwin dikenal sebagai salah satu pembalap potensial Indonesia. Ia merupakan mantan pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM)

Beranda Trending Motor Listrik