Waspada! Jangan Sampai Tertipu Oli Palsu Saat Perjalanan Jauh di Libur Lebaran
Dengan langkah pencegahan yang tepat, perjalanan jauh saat libur Lebaran akan lebih aman dan nyaman.

OTORIDER - Libur Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti-nanti untuk berkumpul bersama keluarga saat libur Lebaran. Namun, perjalanan jauh menggunakan kendaraan pribadi terutama motor yang membutuhkan persiapan matang, termasuk pemilihan oli mesin yang tepat.
Sayangnya, banyak pengendara yang masih kurang waspada terhadap maraknya oli palsu di pasaran, yang dapat merusak mesin kendaraan dan mengakibatkan kerugian besar. Manager Part Operation Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Novianto Kurniawan, mengungkapkan bahwa ada empat bahaya utama dari penggunaan oli palsu.
"Pertama, penggunaan oli palsu dapat menyebabkan mesin overheat. Kedua, oli palsu meninggalkan endapan di mesin yang dapat membentuk lumpur dan mengganggu kinerja komponen. Ketiga, komponen mesin lebih cepat aus karena gesekan yang tidak terlumasi dengan baik, sehingga banyak baret yang muncul pada piston maupun silinder. Terakhir, oli palsu juga menyebabkan penurunan efisiensi pembakaran," jelas Novianto di Jakarta, Jumat (21/3)
Cara Mengenali Oli Asli Yamaha
Agar terhindar dari oli palsu, Yamaha memberikan cara mudah untuk memastikan keasliannya.
Periksa Label Yamalube
Sobek label pada kemasan Yamalube, kemudian scan QR code yang tersedia. Jika QR code dapat terscan dan terverifikasi, berarti oli tersebut asli.
Beli di Tempat Resmi
Pastikan membeli oli di bengkel resmi Yamaha atau toko terpercaya yang memiliki jaringan langsung dengan produsen.
"Sobek label Yamalube, lalu scan QR code yang tertera. Jika QR code tersebut bisa dipindai dan memberikan informasi bahwa oli telah terverifikasi, maka oli tersebut asli dan terdaftar," ujar Novianto.
Selain itu, Yamaha juga bekerja sama dengan Yamaha Jepang serta pihak berwenang untuk mengurangi peredaran oli palsu. "Kami melakukan berbagai aktivitas legal, termasuk mengambil tindakan hukum terhadap toko-toko atau jaringan yang terbukti menjual oli palsu," tambahnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat semakin melindungi konsumen dari dampak negatif penggunaan oli palsu yang dapat merusak mesin kendaraan mereka. Jangan sampai perjalanan liburan lebaran Anda terganggu akibat penggunaan oli palsu yang merusak mesin kendaraan. (*)