Tren kendaraan listrik terus meroket, terbukti dari banyaknya merek serta model anyar yang dihadirkan. Saat ini, umumnya sensasi mengendarai motor listrik sedikit berbeda dengan motor bensin. Lantas, perlukah pelatihan khusus untuk mengendarai motor listrik?
Jusri Pulubuhu selaku Instruktur Safety Riding Jakarta Defensive Driving Consulting memberikan penjelasan lengkap. Ia mengatakan, sebaiknya ada perkenalkan soal teknologi motor listrik. Hal ini karena kendaraan konvensional dan elektrifikasi memiliki karakteristik yang berbeda.
"Sebagai contoh torsinya berbeda, tidak menimbulkan suara. Ketika menggunakan kendaraan listrik, ketika tidak ada suara dan melakukan perjalanan panjang akan mudah terbuai dengan kondisi yang monoton," katanya saat dihubungi OtoRider.
Selain teknologi, teknik mengemudi juga harus diperhatikan. Sebagai contoh, motor matic ketika melewati jalan yang tidak biasa seperti menanjak atau menurun tentu berbeda dengan motor bertenaga lebih besar.
"Bayangkan juga ini terjadi pada kendaraan listrik. Untuk itu, penting adanya training dari pihak pabrikan itu sendiri, atau juga lebih ke inisiatif diri sendiri untuk mempelajari kendaraan listrik," tambahnya.
Bagi Anda yang ingin memboyong kendaraan listrik, ada beberapa teknik berkendara yang harus diperhatikan. Hal tersebut karena adanya perbedaan antara motor listrik dengan kendaraan konvensional.
"Teknik berkendara sederhana saja sebenarnya, harus fokus ke karakter, tenaga, dan rem. Karena, sudut handling-nya berbeda dengan kendaraan konvensional," tutupnya.