Perbedaan mendasar dari motor listrik adalah tidak perlu beli bensin. Karena, menggunakan baterai sebagai sumber daya motor penggeraknya. Namun, baterai pun perlu ‘diisi’ atau di-charge agar kapasitasnya penuh setelah dipakai beberapa waktu.
Untuk pengisian baterai ini, tentu memerlukan charger yang disesuaikan dengan kapasitas baterai. Selain itu, pemilik kendaraan perlu tahu kapasitas pengisian masing-masing motor. Lebih lanjut, pahami juga kapasitas listrik di rumah agar bisa digunakan untuk pengisian baterai.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2022 Usai Seri Thailand: Posisi 1 dan 2 Selisih 2 Poin
Tetapi, bagaimana cara mengetahui kapasitas charger tersebut? Ada beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan voltmeter. Untuk voltmeter, biasanya terdapat soket untuk ditancapkan ke charger-nya.
Namun, sebenarnya kapasitas charger dapat dilihat dari keterangan yang ada di perangkat pengisi daya baterai itu sendiri. “Bisa dilihat di charger-nya, ada beberapa keterangan di situ,” terang Hendro Sutono dari Komunitas Sepeda/Motor Listrik Indonesia (Kosmik).
Misalkan tertera input 220V 7,5A. “Tinggal dikalikan saja, 220x7,5 menjadi 1.650VA. Biasanya masyarakat menyebut VA itu watt,” ujarnya.
Baca Juga: 14 Jenis Pelanggaran Lalu Lintas yang Diincar pada Operasi Zebra 2022
Lantas, seberapa besar ketersediaan listrik di rumah seandainya ingin memiliki motor listrik? Menurut Hendro, setidaknya 20% dari kapasitas charger tadi. Akan tetapi, itu pun belum ditambah peralatan rumah lainnya.
Jadi, misalkan memiliki motor listrik yang charger-nya butuh 500VA, minimal listrik tersedia 600VA di luar kebutuhan peralatan rumah tangga lain. Jadi, seperti diungkapkan oleh Chriss, dengan charger 500VA (watt) bisa digunakan di rumah dengan daya 900 watt.