OTORIDER - Industri sepeda motor di Indonesia saat ini telah berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi cukup besar. Pemerintah menargetkan pada 2025 semua masyarakat sudah menggunakan sepeda motor listrik.
Target peningkatan produksi kendaraan listrik di tanah air telah didukung melalui penerbitan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Perpres No. 55/2019 mengamanatkan pengaturan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai termasuk sepeda motor listrik guna meningkatkan nilai tambah industri dalam negeri.
"Ditargetkan 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di tahun 2025, setara dengan penghematan 18,86 juta barel BBM dan pengurangan 6,9 juta ton CO2," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier saat pembukaan GIIAS 2023 di Surabaya, Rabu (20/9).
"Pertumbuhan sektor otomotif pada kuartal II sebesar 9,66 persen, artinya di atas pertumbuhan ekonomi," ujar Taufiek Bawazier.
Sementara itu, Kementerian ESDM juga menargetkan 13 juta sepeda motor BBM dikonversi menjadi motor listrik pada 2030. Kendaraan listrik hasil konversi diharapkan mampu menyerap kelebihan produksi listrik PLN dan memangkas impor BBM yang kini 50 persen dari total kebutuhan.
"Dengan konversi kendaraan ke kendaraan listrik, kita bisa mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM), memanfaatkan kelebihan listrik PLN, dan mempercepat penggunaan EBT," kata Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan ESDM, Andriah Feby Misna seperti diberitakan Antara, Selasa (13/6). (*)