Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Virus Nipah Hingga Ular Berbisa Warnai MotoGP India 2023

Jumat, 22 September 2023
Gemilang Isromi Nuar

OTORIDER - Bukan cuma satu, masalah demi masalah terus mewarnai seri MotoGP India yang berlangsung pada 22-24 September 2023. Tahun ini pun merupakan pertama kalinya India menggelar ajang MotoGP.

Dengan adanya masalah tersebut, kini MotoGP India 2023 mendapat sorotan negatif. Berikut deretan kejadian yang tak lazim dalam ajang motor balap tersebut:

Masalah Visa

Mendatangi sebuah negara umumnya memang membutuhkan visa. Sejumlah pembalap sempat terkendala visa sehingga kesulitan memasuki India. Bahkan, juara dunia delapan kali, Marc Marquez menyinggung masalah ini melalui unggahan di media sosialnya.

Kendala Logistik

Dalam kasus yang ada, panitia setempat menggunakan truk trailer dan tanpa boks pelindung untuk mengangkut perlengkapan tim dari Bandara New Delhi ke Sirkuit Internasional Buddh. Hal ini disebut tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Beberapa kiriman logistik sendiri terlambat dari jadwal yang seharusnya.

Biaya Akomodasi

Memanfaatkan ajang MotoGP, para oknum nakal di India tidak segan-segan menaikan harga. Melansir dari Speedweek, Ketua Tim Liqui Moly Moto3, Peter Ottl mengungkapkan bahwa biaya akomodasi MotoGP India sangat mahal. Bahkan, masalah hotel juga dikeluhkan oleh pemimpin tim PrustelGP, Florian Prustel.

"Ini adalah salah satu balapan paling mahal. Harga hotelnya sangat tinggi," kata Ottl pada Rabu (20/9).

Media yang meliput juga mengeluhkan mahalnya biaya mobilitas untuk bertugas di sana. Seorang fotografer ditagih 150 euro atau Rp2,4 juta untuk menyewa sepeda motor skutik selama tiga hari.

Keamanan Sirkuit

Pengerjaan trek atau lintasan Sirkuit Internasional Buddh baru saja selesai. Akibatnya, proses homologasi masih belum dapat diselesaikan. Mengutip dari The Race, Aleix Espargaro dari Aprilia mengatakan bahwa para pembalap sangat khawatir terkait masalah keamanan lintasan sirkuit, sehingga berencana memeriksanya secara langsung.

Selain itu, juga terdapat orang-orang yang tidak berkepentingan merangsek masuk ke ruangan-ruangan di paddock untuk menumpang tidur. "Ada orang-orang India yang menggunakan ruangan itu untuk bermalam. Penyelenggaraan dari Grand Prix ini (di India) sejauh ini benar-benar kacau," kata seorang manajer tim MotoGP dikutip dari Speedweek.

Virus Nipah

Setelah menewaskan dua warga asal Kerala, India Selatan, virus Nipah juga menjadi ancaman MotoGP India. Meskipun berjarak 2.600 kilometer dari wilayah Kerala, penyelenggara tetap waspada terhadap risiko penyebaran penyakit dari hewan ini.

Ular Berbisa

Selain baru, ternyata di Sirkuit Internasional Buddh terdapat sarang ular berbisa. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Medis MotoGP, Angel Charte. Ia melihat banyak ular berbisa di area dalam lintasan.

"Beberapa staf yang sudah ada di sana seperti Dr. Angel Charte menyoroti banyak ular di trek dan harus berhati-hati," dikutip dari Speedweek. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoRider, caranya klik link https://t.me/otoridercom , kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

Terbaru

Berita | 7 jam yang lalu

AHM-Wahana Honda Resmikan Teaching Factory di Tangerang

Berita | 8 jam yang lalu

VIDEO: New Honda Stylo 160 - City Touring | Historide

Berita | 9 jam yang lalu

Berminat Memiliki Kawasaki W175 Series? Ini Harga Barunya per Mei 2024

Sport | 11 jam yang lalu

Hadapi MotoGP Prancis 2024, Marini Siap Manfaatkan Setiap Peluang

Berita | 22 jam yang lalu

Memiliki Pembaruan, Ini Detail Spesifikasi Vespa Primavera 2024
Beranda Trending Motor Listrik