Bantuan pemerintah terkait program insentif kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sepi peminat. Padahal, program tersebut sudah jalan sejak beberapa bulan lalu.
Lantas, apa penyebabnya? Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita tidak mudah untuk mengubah persepsi masyarakat, yang mana sudah terbiasa dengan kendaraan berbasis fosil.
"Mengubah cara berpikir masyarakat itu tidak mudah, apalagi mengubah culture yang memang sudah terbiasa dengan kendaraan berbasis fosil, jadi takes time saja," katanya dikutip dari laman Kompas.
Agus mengatakan butuh waktu untuk program tersebut berjalan dengan baik. Jika melihat data, kuota subsidi motor listrik sebanyak 200 ribu unit dan yang baru tersalurkan hanya 114 unit saja.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia, Saifuddin Wijaya beberapa waktu lalu di Kemayoran. Ia menilai, padahal kini sudah banyak pilihan merek yang bisa dimiliki, bahkan mencapai 18 merek dari 10 perusahaan.
Baca Juga: Honda Beri Promo Potongan Harga Pembelian Motor Selama Juni 2023
"Jadi kita harus mulai dan lakukan karena program tersebut kita ambil," lanjut Agus.
Senada dengan Menprin, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengungkapkan penyebab motor listrik sepi peminat. Padahal, pemerintah sudah menggelontorkan segudang insentif.
"Pasar saat ini belum antusias, dan tidak terlepas dari persepsi awal masyarakat terhadap kualitas motor listrik itu sendiri," ucapnya.