Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tentunya sangat antusias dengan penggunaan kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Salah satu bentuk penerapannya dengan penyebaran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
"Kami mendukung program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah, namun pada pelaksanaannya tentu PLN tidak bisa sendirian, harus ada pihak lain yang bisa bekerjasama," terang Wilfrid Siregar, Senior Officer Penjualan Direktorat Niaga Pusat PLN Indonesia saat press conference di Kemayoran, Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Harga Honda Scoopy dan Yamaha Fazzio per Juni 2023, Lebih Mahal Mana?
Menurut Wilfrid, akan sangat membantu sekali dalam penyebaran SPBKLU jika produsen motor listrik menggunakan dimensi dan konektor baterai yang sama. Sehingga, akan lebih banyak lagi yang dapat menggunakan unit mesin SPBKLU.
Baca Juga: Konsorsium Pengguna Swap Battery Kini Bertambah Menjadi 21 Anggota
Tentu itu bukan hal mustahil, karena konsep baterai yang berdimensi dan konektor yang sama sudah diterapkan oleh empat pabrikan besar asal Jepang, melalui sebuah konsorsium. Mereka mendirikan sebuah perusahaan khusus guna membuat baterai yang bisa dipakai oleh masing-masing merek motor tersebut.
Beberapa waktu lalu, hal seperti itu sempat diungkapkan pula oleh Budi Setyadi selaku Ketua Umum AISMOLI di sela ajang Seminar dan Talk Show di IIMS 2023. "Sebaiknya, motor listrik sistem battery swap menggunakan satu ukuran baterai atau dimensinya sama, yang bisa digunakan beberapa merek motor listrik," ujarnya di Kemayoran, Jakarta.