OTORIDER - Hingga saat ini harga baterai pada kendaraan listrik (EV) masih relatif mahal. Sehingga, membuat harga motor listrik secara keseluruhan melambung tinggi dibandingkan motor konvensional. Pemerintah sendiri terus menggenjot industri EV dari hulu hingga hilir.
Dalam rapat paripurna yang mengesahkan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, kendaraan listrik masuk dalam prioritas.
"APBN juga akan terus mendorong transformasi ekonomi, termasuk hilirisasi, baik untuk mobil listrik maupun baterai kendaraan listrik," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Pengesahan RUU menjadi UU APBN 2024 yang disiarkan dalam YouTube Kemenkeu RI, Jumat (22/9).
"Pendapatan negara sebesar Rp2,802 triliun (pada 2024) akan digunakan untuk berbagai aktivitas mendukung transformasi ekonomi, menekankan, dan memperbaiki indeks pembangunan Indonesia, terutama dari sisi manusianya," ujar Sri Mulyani.
Harga Motor Listrik Masih Mahal Usai Disubsidi
Meskipun sudah mendapatkan subsidi Rp 7 juta dari pemerintah, motor listrik masih dinilai mahal oleh masyarakat Indonesia. United TX3000 merupakan motor listrik yang dianggap bisa memenuhi penggunaan sehari-hari karena dapat menempuh jarak hingga 120 km.
Namun, harga setelah subsidi motor ini masih sekitar Rp 42,9 juta. Memang ada motor listrik yang di bawah Rp 10 juta usai dipotong subsidi, tapi tidak bisa digunakan sehari-hari karena terkendala jarak yang sedikit. Ditambah masih jarangnya swap station di berbagai titik untuk kenyamanan pengguna.
Sementara itu, harga kendaraan listrik juga bisa turun jika Indonesia berpeluang menjadi pemasok global komponen kendaraan listrik dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun. Nantinya, berbagai komponen kendaraan listrik sudah bisa dibuat di dalam negeri.
"Indonesia masih tergantung dengan impor material jenis baja, bahan baku baterai, dan lainnya. Ekosistem ini yang perlu dikembangkan lebih dulu untuk menjaga peluang kita menjadi rantai pasok global kendaraan listrik," ujar Sekertaris Jenderal Gaikindo, Kukuh Kumara dalam diskusi Tantangan dan Peluang Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia yang disiarkan melalui YouTube, Rabu (6/9). (*)