OTORIDER - Target penyaluran insentif motor listrik di 2024 turun menjadi sekitar 50.000 unit dari sebelumnya 600.000 unit. Keputusan ini sudah diresmikan dalam rapat Komisi VII DPR RI.
"Saya kira, ini bukan masalah turun atau tidak turun. Kita harus melihatnya ini adalah gesture positif dari pemerintah untuk mendukung pertumbuhan atau pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia," kata Menteri Perindustrian RI (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Launching Digitalisasi Sertifikasi TKDN yang disiarkan melalui YouTube Kemenperin, Rabu (27/9).
Meskipun kuota turun, Agus memastikan besaran insentif yang akan diberikan ke masyarakat tidak berubah yaitu Rp 7 juta. Untuk bantuan 50 ribu unit motor listrik pada 2024, Kementerian Perindustrian mengalokasikan dana senilai Rp 350 miliar.
Kuota motor listrik saat ini juga masih tersisa banyak, yakni sekitar 195.440 dari total 200.000. Hal itu bisa dilihat dari situs Sisapira.id, platform yang memfasilitasi penyaluran subsidi untuk pembelian motor listrik.
Pemerintah menargetkan satu juta kendaraan roda empat listrik dan 12 juta unit roda dua maupun tiga beroperasi pada 2025.
"Ditargetkan 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di tahun 2025, setara dengan penghematan 18,86 juta barel BBM dan pengurangan 6,9 juta ton CO2," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier saat pembukaan GIIAS 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/9). (*)