Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Adu Motor Listrik Rp 28 Jutaan, Ada Honda ICON e:, Yadea G6 dan Gesits G1

Selasa, 29 Oktober 2024
Ilham Pratama

Estimasi harga Honda ICON e: di rentang Rp 28-32 jutaan. Jika menilik batas bawah harga tersebut, lawan kuatnya Gesits G1 dan Yadea G6.

Komparasi Motor Listrik/ Foto: Ilustrasi

OTORIDER - Motor listrik baru makin marak bermunculan di Indonesia tahun ini. Berbagai merek pun turut menghadirkannya, termasuk dua andalan baru PT Astra Honda Motor (AHM) yakni Honda ICON e: dan CUV e:.

Untuk Honda ICON e: didapuk menjadi model paling terjangkau. Estimasi harganya di rentang Rp 28-32 jutaan. Jika menilik batas bawah harga tersebut, maka ada dua pesaing kuat dari Honda ICON e:.

Pesaing pertama datang dari merek motor listrik lokal yakni Gesits tipe G1. Di pasaran tanpa subsidi, Gesits G1 dilepas Rp 28,97 juta otr Jakarta.

Sumber Penggerak

Baik Honda ICON e: dan Yadea G6 hadir dengan motor listrik bertipe hub drive. Ini artinya kedua motor tersebut memiliki sumber penggerak yang tertanam di tromol roda belakang.

Tapi soal tenaga, keduanya berbeda. Honda ICON e: menggendong motor listrik dengan tenaga maksimal 1,8 KW yang mampu melaju hingga 55 km/ jam. Sementara performa Yadea G6 diklaim lebih baik lewat motor listrik berdaya 2 kW dengan kecepatan maksimum diklaim mencapai 60 km/jam.

Honda ICON e:

Sedangkan Gesits G1 memiliki motor listrik yang terletak di tengah motor atau mid drive dengan rentang power out put 2.000-5.000 watt. Tenaganya menyentuh 6,7 DK dengan klaim top speed 70 km/jam.

Baterai dan Daya Jelajah

Bukan hanya perbedaan tenaga motor listriknya, tipe baterai yang diusung ketiganya pun berbeda. Hal ini juga yang mempengaruhi waktu pengecasan dan daya jelajah yang berbeda-beda.

Misalnya Honda ICON e: yang mengandalkan baterai lithium-ion 48v 30.6Ah  jarak maksimal 53 km dengan sekali pengisian. Sistem pengisian baterai direct charge, langsung ke sepeda motor atau ke baterainya, tidak swappable.

Pengisian baterai dari kosong hingga penuh membutuhkan waktu 7 jam 20 menit. Sedangkan dari 25 persen ke 75 persen membutuhkan waktu 3 jam 30 menit.

Sementara Gesits G1 punya baterai lithium-ion NCM 72v 20Ah tipenya portable yang bisa ditukar pakai di stasiun penggantian baterai tertentu. Bisa juga direct charge langsung ke motor dengan adaptor khusus.

Gesits G1

Waktu pengisian secara langsung ini hanya 3 jam, tapi daya jelajahnya hanya 50 km saja per satu baterai. Tiap motor sendiri terdapat dua slot baterai yang bisa dioptimalkan dengan pembelian baterai tambahan terpisah.

Terakhir ada Yadea G6 yang memakai baterai tipe graphene 72V 38Ah jenis direct charge. Waktu pengisian dayanya cukup lama, yakni 8-10 jam hingga penuh. Tapi jarak tempuhnya diklaim mencapai 100 km.

Fitur

Soal fitur, Honda ICON e: punya riding mode ”ECON” untuk pengendaraan yang lebih irit baterai, dan ”STD” untuk pengalaman berkendara normal.

Kemudian USB charger pada console box, panel meter full digital dan semua lampu menggunakan teknologi LED. Tak ketinggalan, bagasi berkapasitas 26 liter di balik joknya.

Pada Yadea G6 sudah memakai kunci keyless dan alarm untuk keamanannya. Motor ini juga dibekali 3 mode kecepatan yang dapat di sesuikan dengan kebutuhan. Tak ketinggalan ada bagasi bervolume 37 liter di balik joknya.

Fitur di Gesits G1 pun tak kalah dari pesaingnya. Misalnya lampu-lampu yang sudah LED, ada transmisi mundur untuk memudahkan saat parkir. Lalu ada GESITS Smart Function yang mendeteksi kerusakan motor lebih awal.

Tapi karena posisi baterainya yang ada di balik jok, maka volume bagasi Gesits G1 tidaklah seluas dua pesaingnya itu.

Kesimpulan

Dengan banderol Rp 28 jutaan, Anda bisa memilih ketiga model ini berdasarkan kebutuhan. Misalnya jika Anda butuh motor harian berperforma baik, Gesits G1 bisa dilirik. Tenaganya paling besar, tapi daya tempuh per baterainya paling kecil. Untungnya waktu pengecasannya singkat.

Sedangkan Yadea G6 cocok buat Anda yang menginginkan motor berdimensi mungil berdaya jelajah jauh dengan fitur fungsional, seperti bagasi luas. Sayangnya, waktu pengecasan baterainya cukup lama.

Untuk Honda ICON e: bisa dilirik bagi Anda yang ingin kemudahan jaringan servisnya yang sudah tersebar di mana-mana. Tapi dengan kecepatan maksimal 55 km/jam dan jarak tempuh 53 km, bakal terasa kurang bertenaga bagi Anda yang baru beralih dari motor bensin ke listrik. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Berkendara Tanpa Helm di Jalan Protokol Jakarta, Apa Sanksi yang Bisa Dikenakan?

#4

Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm, Risiko Cedera Kepala yang Mengancam

#5

Jorge Martin Bisa Juarai MotoGP 2024 Besok Jika Hal Ini Terjadi

Terbaru

Berita | 4 jam yang lalu

Ini Daftar Motor Bekas yang Paling Diminati di Balai Lelang

JBA Indonesia salah satu balai lelang melampirkan data dimana jenis motor matik menjadi yang paling laris diminati oleh konsumen.

Berita | 5 jam yang lalu

Penjualan Lelang Motor Bekas di JBA Naik Hingga 24 Persen

Dengan pertumbuhan yang konsisten dan berbagai langkah inovatif, JBA Indonesia berhasil tingkatkan penjualan motor bekas.

Berita | 5 jam yang lalu

Tawarkan Ragam Keseruan, GJAW 2024 Siap Digelar Besok

Tahun ini, GAIKINDO menggandeng Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai sponsor utama penyelenggaraan MUF GJAW 2024, dengan berfokus mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

Berita | 9 jam yang lalu

QJ Motor Tunjuk Indonesia Jadi Basis Produksi di ASEAN

Pabrikan motor asal Cina, QJ Motor tampaknya tak ingin tanggung untuk masuk ke pasar Indonesia. Bahkan akan menjadi basis prodkus.

Motor Listrik | 14 jam yang lalu

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

Jika pengembangan ini berhasil, kendaraan listrik dengan baterai buatan dalam negeri diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Beranda Trending Motor Listrik