OTORIDER - Penggunaan motor listrik di Indonesia semakin masif, bahkan kuota insentif yang disediakan pemerintah saat ini sudah ludes. Namun, ada potensi bahaya yang sebenarnya bisa terjadi, yakni kebakaran.
Kebakaran motor listrik umumnya disebabkan oleh api dari bagian baterai yang kerap disebut thermal runway. Ini bukan kebakaran yang terjadi dari luar baterai, tapi dari komponen dalamnya.
"Thermal runaway tak perlu oksigen untuk terbakar. Karena bagian dalam baterai akan menjadi bahan bakarnya sendiri," buka Budi Satrio, Produk Manager PT Indolok Bakti Utama, produsen alat pemadam merek Gunnebo dan Indolok saat ditemui pada Rabu (2/10).
1. Baterai Overheat
Faktor pertama, potensi kebakaran di motor listrik yang umum bisa jadi karena baterai overheat saat mengecas. Hal ini ada beberapa sebab, seperti kerusakan di alat charger. "Ada panas berlebihan karena malfungsi charger," ucapnya.
Panas saat pengecasan ini selain karena malfungsi alat charger, bisa juga karena baterai over current atau sudah melewati kapasitasnya.
Dirinya menambahkan baterai juga memiliki siklus atau usia baterai. "Jika sudah melewati masa siklusnya, mengurangi performanya. Suhu akan lebih panas saat dicas," wanti Budi.
2. Terjadi Benturan
Penyebab lain yang membuat baterai terbakar adalah faktor impact atau benturan. Dalam kondisi ekstrem, benturan bisa menyebabkan kebakaran baterai.
3. Korsleting Arus Listrik
Lalu, penyebab terakhir adalah short circuit atau korsleting. Arus listrik yang tak stabil akan menyebabkan percikan api dan menjalar ke sistem kelistrikan serta bisa berujung kebakaran di motor listrik. (*)