Motor Listrik Terbakar? Jangan Asal Pilih Alat Pemadamnya!
Dalam artikel sebelumnya kita membahas soal penyebab kebakaran motor listrik. Penyebab utamanya kerap diakibatkan dari thermal runway.
OTORIDER - Dalam artikel sebelumnya kami membahas soal penyebab kebakaran motor listrik. Penyebab utamanya kerap diakibatkan dari baterai yang terbakar atau juga dikenal sebagai thermal runway.
Nah, yang berbahaya dan mungkin masih belum disadari oleh pemilik motor listrik adalah thermal runway ini berbeda dari kebakaran biasa. Misalnya, jika terjadi di motor berbahan bakar bensin. Karena saat terjadi thermal runway, baterai akan terus menerus mengeluarkan api hingga betul-betul habis. Reaksinya pun tampak seperti ada ledakan.
"Thermal runaway tak perlu oksigen untuk terbakar. Karena bagian dalam baterai akan menjadi bahan bakarnya sendiri," papar Budi Satrio, Produk Manager PT Indolok Bakti Utama, produsen alat pemadam merek Gunnebo dan Indolok saat ditemui pada Rabu (2/10).
"Kebakaran di kendaraan konvensional (bensin) suhunya di bawah 600 derajat celcius. Kebakaran EV seperti Lithium bisa di angka 600-2000 celcius. Jadi tidak bisa pakai APAR yang konvensional, harus sesuai," papar Presiden Direktur PT Indolok Bakti Utama, Rahmat Rezki.
Menurutnya, APAR biasa yang jamak ditemui saat ini adalah tipe powder, foam, dan CO2. APAR jenis tersebut belum dapat diandalkan untuk memadamkan api dari baterai EV.
Untuk itu, pihaknya mengembangkan produk baru berjuluk Gunnebo Lith PRO yang dirilis 2 Oktober kemarin. "Kami sudah menemukan bahan yang tepat untuk memadamkan baterai EV tanpa merusak komponen lain seperti bodi dan kelistrikan," ucapnya di sela peluncuran produk tersebut di Cikarang, Jawa Barat.
Lebih jauh, APAR Lith PRO ini memakai jenis foam dengan kepadatan molekul yang lebih kuat. Sehingga, bisa mencegah reaksi kebakaran (thermal runaway) dari baterai listrik. Selain itu, APAR tersebut juga dapat digunakan pada api dengan suhu hingga 1.600 derajat celcius.
Soal harga, untuk ukuran tabung 1 liter Gunnebo Lith PRO dijual Rp 2 jutaan. Sedangkan, tipe 6 liter untuk mobil listrik di angka Rp 6,2 juta. (*)