OTORIDER - Dikutip dari situs Sisapira, saat ini subsidi untuk motor listrik di Indonesia sudah habis. Ada 60.857 unit motor listrik yang tersalur ke masyarakat pada 2024.
Angka ini melonjak jauh dari distribusi motor listrik pada 2023 yang berada di angka 11.532 unit saja. Efeknya, tahun ini makin banyak produsen motor listrik yang turun ke pasar Indonesia.
Salah satunya adalah Sunra yang pertama kali dikenalkan lewat ajang PEVS 2024 beberapa waktu lalu. Namun, produk mereka baru bisa dijual pada September ini lewat pembukaan showroom perdana di Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (20/9).
Hal ini berefek pada harga jualnya yang menjadi lebih tinggi jika disandingkan dengan merek-merek yang memperoleh insentif. Pilihan harga jual untuk motor listrik Sunra sendiri mulai dari Rp 14-31 jutaan (tanpa subsidi pemerintah).
Tak ingin berkecil hati, Benny selaku General Manager PT Sunra Distributor Indonesia (SDI) mengatakan jika pasar motor di tanah air masih sangat besar. Sehingga, meski tak mendapatkan insentif, produk motor listrik akan tetap laris terjual.
"Kita melihat, meski insentif sudah habis, tapi market motor listrik aman tetap tumbuh. Walau pun mungkin, pertumbuhannya tidak akan secepat saat masih ada subsidi (insentif). Karena pasti, yang namanya insentif untuk merangsang pertumbuhan," katanya saat ditemui pada seremonial pembukaan dealer perdana Sunra.
Toh demikian, meski sudah ada ketetapan harga jual, pihak Sunra sendiri masih menunggu keputusan subsidi apakah akan jadi diperpanjang atau tidak.
"Kita juga enggak bisa ngomong subsidi ini sudah enggak ada. Karena memang saat ini semuanya masih menunggu keputusan ya. Jadi belum ada keputusan apakah dilanjut atau enggaknya. Kita akan ikutin regulasi dari pemerintah. Tapi dari kita akan tetap fokus memberikan kendaraan dengan kualitas yang bagus," urai Benny lagi.
Lebih lanjut, pihak Sunra tetap percaya diri akan kualitas produk yang mereka jual. Karena, mereka juga fokus di kualitas barang.
"Kita bukan jual untuk adu murah. Kenapa? Karena kita mau konsumen pakai motor bukan satu atau dua tahun saja, lalu rusak dan dibuang. Jadi kita ingin produk yang bisa dipakai jangka panjang," tutup Benny. (*)