Ali Adriansyah Rusmiputro kembali mengikuti gelaran RFME CEV Supersport 300 (SSP300) yang digelar di Sirkuit Motorland Aragon, Spanyol 13-15 Juli lalu. Kejuaraan itu menjadi bagian dari jadwal balap Ali Adriansyah di tahun 2018 selain World Supersport 300 (WSSP300) yang menjadi bagian dari World Superbike (WSBK).
RFME CEV SSP 300 sendiri merupakan ajang balap motor di Spanyol yang diikuti banyak pembalap muda berbakat dari berbagai negara di Eropa. Kejuaraan yang satu ini termasuk wahana yang kompetitif bagi pembalap muda untuk mengasah kemampuan mereka sekaligus meniti karir ke jenjang balap dunia.
Baca juga: Waduh, Valentino Rossi Minta Jepang Memperbaiki Motornya
Baca juga: Regulasi Baru Sayap Di MotoGP, Rossi Nggak Bisa Gonta-Ganti Seperti Di Assen Lagi
Ali Adriansyah datang ke Sirkuit Aragon dengan tujuan untuk mengubah riding style-nya sekaligus menambah kepercayaan diri karena pada 2 balapan sebelumnya di WSSP300 ia mengalami kecelakaan. Bahkan di Sirkuit Brno, Ali Adriansyah mengalami insiden hingga dilarikan ke rumah sakit.
Oleh karena itu ia menatap event SSP300 di Aragon ini bukan semata untuk menjadi juara. Kendati demikian ia tetap mengerahkan kemampuannya untuk menorehkan waktu terbaik dengan mencoba gaya balapnya yang baru.
Di Sirkuit Aragon sepeda motor yang ditunggangi Ali Adriansyah mendapat perhatian pada set-up di bagian suspensi juga konfigurasi gear agar tenaga motor bagus di putaran bawah dan atas. Pasalnya, sirkuit yang satu ini memiliki karakter cepat dan flowing. Selain itu, Sirkuit Aragon juga lebar sehingga memungkinkan bagi pembalap untuk memiliki banyak racing line. Uniknya, selain enak untuk dipacu kencang, menurut Ali Adriansyah melaju di Aragon harus konsisten.
"Semakin kita ngotot, kita akan semakin pelan," ucapnya.
Sejak sesi latihan, Ali Adriansyah mampu mencatat lap time yang bagus. Begitu juga di sesi kualifikasi, ia mampu menduduki posisi start 6. Hasil kualifikasi di Aragon memang menurun jika dibandingkan dengan hasil di Albacete dimana ia mampu menempati pole position. Namun di Aragon ini Ali Adriansyah memang lebih memfokuskan dalam mengubah riding style dan mengembalikan kepercayaan dirinya.
Dengan fokus yang berbeda pada balapan kali ini, apa yang dilakukan oleh Ali Adriansyah selepas lampu start padam adalah mengontrol situasi dan membaca kemungkinan untuk merangsek ke depan.
"Saya kontrol situasi di posisi 5-7. Kalau memaksakan maju akan percuma dan malah akan ke belakang, karena slip stream di Aragon sangat krusial," papar Ali Adriansyah.
Sayangnya ia sempat bersenggolan dengan pembalap lain pada lap 9 sebelum melakukan attack. Akibat benturan itu, brake lever atau tuas remnya bermasalah. Kerusakan itulah yang membuat Ali kesulitan dalam pengereman sehingga ia kehilangan waktu 1,5 detik dan posisinya melorot ke P14. Padahal ketika itu lomba akan usai dalam 3 lap. Dengan segala usaha akhirnya Ali mampu memperbaiki posisi dan finish dengan poin di posisi 12.
RFME CEV SSP300 masih menyisakan dua putaran lagi yaitu di Sirkuit Ricardo Tormo pada 9 September dan Sirkuit Jerez pada 28 Oktober. Dua putaran tersisa juga ada pada kejuaraan yang menjadi fokus Ali Adriansyah, yaitu WSSP300. Putaran 7 akan berlangsung di Sirkuit Algarve Portimao, Portugal pada 16 September, sementara putaran pamungkas akan dilakukan di Sirkuit Magny-Cours, Prancis pada 30 September 2018.