Perjuangan para rider penunggang Yamaha untuk dapat berbicara di Sirkuit Algarve Portimao, Portugal patut diacungi jempol. Meski sirkuit berkontur naik turun ini lebih memihak pada penunggang Kawasaki. Setidaknya Tim Yamaha dapat memberi perlawanan, meski belum mampu menjadi juara di putaran ketujuh World Supersport 300 (WSSP300) pada 14-16 September 2018.
Perjuangan keras pembalap Yamaha, termasuk Ali Adriansyah Rusmiputro, sudah dimulai sejak sesi latihan bebas di hari Jumat. Ali Adriansyah yang menungang Yamaha YZF-R3 mampu memperbaiki catatan waktu dari yang pernah ia catat di Portimao sebelumnya.
Baca juga: Duh Beruntungnya, Orang Indonesia Ini Olahraga Bareng Pembalap MotoGP
Pencapaian tersebut memberi motivasi bagi pembalap Pertamina Enduro Racing Team tersebut menyambut sesi kualifikasi Superpole. Sayangnya, hasil yang lebih baik tidak dapat terpenuhi. Strategi Ali Adriansyah untuk mengambil slipstream pmebalap Kawasaki yang bermesin lebih besar itu tampaknya dibaca oleh lawan. Hal itu membuat Ali Adriansyah kesulitan memangkas waktu, dan akhirnya harus puas menempati grid ke-23.
Dengan posisi yang agak di belakang, tantangan bagi Ali Adriansyah semakin besar, dan harus sudah menyodok sejak lampu start padam.
"Sejak start saya sudah masuk dan berusaha bertahan di rombongan depan. Di beberapa tikungan menyusul beberapa pembalap," ucap pembalap yang akan genap berusia 25 tahun pada 29 September. "Tapi saat di trek lurus, saya kembali disusul karena limit pada top speed motor yang saya tunggangi, hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk berusaha bertahan di rombongan tengah," tambahnya lagi.
Dengan berbagai kendala akhirnya Ali Adriansyah mampu finish di posisi 18, atau lima posisi lebih baik dari saat start.
Kompetisi WSSP300 2018 sendiri akan berakhir di Sirkuit Magny Cours, Prancis pada 28-30 September mendatang.