Kronologi Kecelakaan Maut Ahwin Sanjaya di Final Sumatera Cup Prix 2025
Kecelakaan bermula di lintasan antara Pos 7 dan Pos 8, ketika Ahwin Sanjaya menabrak bagian belakang motor pembalap yang berada di depannya.

OTORIDER - Kabar duka hadir dari ajang balap motor nasional. Di mana pembalap nasional Indonesia, Ahwin Sanjaya, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan fatal pada ajang Grand Final Sumatera Cup Prix (SCP) 2025 yang berlangsung di Sirkuit Zabaq National Circuit, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Minggu (14/12).
Berdasarkan keterangan resmi Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI), insiden terjadi pada Race 21 atau balapan terakhir, kelas SCP 3 (Bebek 4T 150 cc Tune Up Open) Race ke-2, sekitar pukul 17.05 WIB. Saat itu balapan memasuki lap keempat dari total 15 lap, dengan kondisi cuaca cerah.
Kecelakaan bermula di lintasan antara Pos 7 dan Pos 8, ketika Ahwin Sanjaya menabrak bagian belakang motor pembalap yang berada di depannya. Benturan tersebut membuat Ahwin terjatuh di lintasan. Jarak yang sangat rapat antar pembalap menyebabkan terjadinya kecelakaan beruntun yang melibatkan beberapa rider lainnya.
Melihat situasi darurat, petugas lintasan segera mengibarkan bendera kuning, disusul bendera merah oleh Pimpinan Perlombaan sebagai tanda penghentian balapan. Tim medis dan ambulans yang berada di titik terdekat langsung menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan pertama.
Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Nurdin Hamzah, dengan satu dokter dan dua perawat di dalam ambulans. Ahwin Sanjaya tiba di rumah sakit sekitar pukul 17.20 WIB dan langsung mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat. Namun, setelah dilakukan upaya medis, Ahwin Sanjaya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.14 WIB.
Ketua Umum PP IMI, Moreno Soeprapto, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya salah satu pembalap terbaik nasional tersebut. Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran IMI, baik pusat maupun daerah, turut berbelasungkawa kepada keluarga dan pihak yang ditinggalkan.
Moreno juga menyebutkan bahwa laporan kejadian dari Pimpinan Perlombaan, Ketua Panitia Pelaksana, serta steward yang bertugas telah diterima oleh PP IMI. Menurutnya, peristiwa ini akan menjadi perhatian serius untuk evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan dan keamanan balapan ke depannya.
“Kami berharap semua pihak dapat menahan diri dan tidak mengambil asumsi yang keliru, serta bersama-sama menghormati masa duka keluarga almarhum,” ujar Moreno dalam keterangan tertulisnya. (*)





_dan_asosiasi_honda_motor_tangerang_(ahmt)_2025_5mbx.webp)




