Beragam teknologi diterapkan pada motor-motor MotoGP, salah satunya yaitu komponen yang bernama winglet. Komponen ini bekerja dengan memanfaatkan aerodinamika sehingga memberikan gaya tekan pada ban depan. Sehingga, saat motor berakselerasi, ban depan tetap berada di tanah.
Komponen ini memang sangat membantu pembalap saat dalam posisi start. Namun, sekarang ini dari tim KTM justru ingin perangkat tersebut dilepas. Hal ini dikaitkan dengan berbagai kekurangan dari winglet yang dilihat dari sisi keselamatan. Komponen ini memang terbukti meningkatkan akselerasi dan menambah top speed. Pada beberapa area sirkuit, dengan semakin kencangnya motor, maka akan semakin berbahaya.
"Masalah yang serius adalah para pembalap tidak lagi bisa merencanakan untuk melakukan manuver menyalip dengan normal. Anda harus benar-benar dekat untuk memiliki kesempatan tersebut," ujar Pit Beirer, Direktur Motorsport KTM dikutip dari Speedweek.
Kemudian, Beirer menambahkan jika motor terlalu dekat dengan motor di depan, ban depan akan mengalami overheat. Sehingga, pembalap harus menjaga jarak. "Jika Anda bergeser setelah melakukan slipstream untuk menyalip, Anda akan mengalami turbulensi yang menurut pembalap sulit untuk bertahan di motor dengan baik. Jika pembalap menjaga jarak, mereka akan terlalu jauh untuk mulai manuver menyalip dengan ride height device dan lainnya," ucap Beirer.
Lebih lanjut, Beirer mengatakan hal itu yang terkadang membuat balapan terlihat membosankan, karena pembalap kesulitan untuk menyalip. “Itulah mengapa kami terkadang melihat balapan yang sangat membosankan seperti di Jerez, karena para pembalap merasa sangat sulit untuk menyalip, yang juga dikritik Marc Marquez. Para pembalap harus mengambil banyak risiko saat menyalip,” tambah Beirer.
Selain itu, masalah lain juga menjadi perhatian seperti misalkan ada seorang pembalap terjatuh dan winglet terlepas. Serpihan atau pecahan dari komponen karbon yang ada di trek dinilai dapat membahayakan pembalap lain.
“Melalui seluruh perkembangan ini, balapan yang membosankan tercipta dan bahkan lebih banyak lagi kecepatan tertinggi tercipta, yang tidak lagi kita perjuangkan, karena 365 km/jam tidak harus begitu. Tidak ada pabrik yang ingin menginvestasikan banyak uang untuk mengalami balapan yang membosankan di penghujung hari," terangnya.