OTORIDER - Tersisanya dua putaran di penghujung musim ini membuat hasil pada GP Lusail, Qatar cukup krusial. Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo hadir di Qatar dengan mengantongi 13 poin lebih banyak dari pesaingnya, Jorge Martin yang mewakili Pramac Ducati.
Namun, hal ini juga menjadi kesempatan bagi Pecco, sapaan Bagnaia untuk menambah margin poin dengan Jorge Martin. Secara matematis, Bagnaia memiliki kemungkinan meraih gelar Juara MotoGP akhir pekan ini, meski menurutnya hal itu tidak akan terjadi, seperti dikutip dari Corsedimoto.
“Saya tidak menganggap akhir pekan ini sebagai match point. Saya harus mendapatkan 23 poin dan itu pun tampaknya terlalu banyak, juga karena Jorge melakukan dengan sangat baik. (Untuk meraih gelar Juara Dunia) kemungkinannya kecil. Gelar hanya dapat ditentukan di sini jika Jorge memiliki masalah. Jika tidak, maka tidak mungkin mencetak poin sebanyak itu,” kata Pecco.
Juara dunia MotoGP 2022 itu pun turut ditanya tentang kemungkinan apakah Enea Bastianini bisa membantunya di bagian akhir musim ini. "Saya sudah jelas dengan tim, jika dia punya peluang untuk menang, dia bisa terus berupaya. Lalu, kita akan melihat situasinya," jelasnya.
Namun, Pecco menyatakan akan menyenangkan untuk bekerja sama dalam sesi ini. "Saya biasanya lebih suka melakukannya sendiri, tapi mungkin ini saatnya melakukan sesuatu yang berbeda," ungkap lelaki asal Turin, Italia itu.
Sirkuit Internasional Lusail sendiri memiliki aspal baru dan Pecco berharap situasi akan lebih baik dari sebelumnya. “Saya pikir ini bisa lebih baik, grip-nya harus lebih banyak. Kita lihat saja bagaimana performa bannya, kondisinya berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan akan ada beberapa hal yang perlu dievaluasi,” tutupnya. (*)