Ducati mempunyai empat tim dengan total delapan motor balap untuk musim MotoGP 2023. CEO Aprilia, Massimo Rivola mengungkapkan MotoGP perlu peraturan baru untuk mencegah Ducati menambah jumlah tim di lintasan.
Melansir dari Crash, Ducati butuh 15 tahun setelah Casey Stoner untuk menjadi juara di MotoGP. Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia akhirnya memberikan kado terindah dengan bisa menjadi juara pada musim 2022 lalu.
Baca Juga: Gabung Gresini, Alex Marquez Bicara Soal Honda dan Marc Marquez
Kemenangan Ducati pada musim lalu diyakini Massimo Rivola bukan cuma karena unggul di bidang teknis motor, tetapi juga karena jumlah. Makanya, ia mengusulkan agar ada batas jumlah maksimum per tim. "Kita harus mencari kompromi. Saya setuju bahwa jumlah maksimum tim per pabrikan harus ditetapkan," ujar Rivola.
"Jika saya berada di Ducati, saya akan melarang semua tes! Karena mereka memiliki begitu banyak sepeda motor di trek di balapan!" kata Rivola dengan nada bercanda.
Baca Juga: Joan Mir Merasa Masih Harus Beradaptasi dengan Motor Honda RC213V
Lebih lanjut, dirinya mengatakan hampir setengah dari tim balap ditempati oleh satu merek. "MotoGP tidak seharusnya menjadi one-make cup. Hampir setengah dari tempat awal sudah ditempati oleh satu merek," tuturnya.
Memang musim depan Ducati punya tim paling banyak, kemudian Aprilia bakal memiliki empat motor karena kini terdapat tim satelit anyar yakni RNF Aprilia. Sedangkan, Yamaha jadi tim dengan jumlah motor paling sedikit karena hanya ada tim pabrikan saja.