Era elektrifikasi semakin dekat, bisa dilihat dari banyaknya motor listrik baru keluaran dari berbagai produsen. Motor listrik nantinya tak hanya untuk kendaraan yang menemani mobilitas sehari-hari. Namun, ajang balap seperti MotoGP bisa saja menggunakan motor listrik ataupun hybrid.
Salah satu ajang balap motor listrik pun sudah ada saat ini yaitu MotoE. Pada ajang tersebut, sebelumnya Energica menjadi pemasok tunggal motor listrik dan beralih ke Ducati mulai musim 2023.
Baca Juga: Bastianini Minta Saran Pembalap WSBK Soal Pemakaian Ban di Sprint Race
“Kami masih melihat mesin pembakaran sebagai solusi dalam waktu dekat,” ucap Beirer dikutip dari Crash.
Kemudian, Beirer memandang bahan bakar non-fosil sebagai solusi terbaik untuk balapan grand prix yang lebih ramah lingkungan dalam waktu dekat. “Anda semua tahu kami bekerja keras - bersama dengan industri bahan bakar - untuk secepat mungkin memasukkan bahan bakar ramah lingkungan ini ke dalam motor MotoGP,” jelas Beirer.
“Kemudian jika Anda melihat sepeda motor listrik yang diproduksi dengan banyak bahan mentah bernilai tinggi, sedangkan motor MotoGP kami dibuat dengan 91% bahan yang dapat didaur ulang. Anda memiliki baja, aluminium, dan titanium. Semua bahan baku yang dapat dan akan digunakan kembali pada akhir siklus hidup," tambahnya.
Selain itu, Beirer juga menolak dengan tegas, jika nantinya teknologi mesin hybrid akan diperkenalkan ke kelas premier di MotoGP.
Baca Juga: Dani Pedrosa Kembali Ambil Bagian di MotoGP 2023 Bersama KTM
“Dengan hybrid apapun maka Anda mulai memproduksi baterai, yang harus Anda gali dari tanah dan mengeluarkan (elemen) yang tidak tersedia dalam jumlah banyak dan tidak baik untuk lingkungan. Jadi saya merasa baterai mungkin merupakan masa transisi (sampai) ada beberapa teknologi masa depan yang saat ini belum siap untuk pasar massal,” tuturnya.