OTORIDER - Sebagai pembalap MotoGP yang dikenal 'panas belakangan', Fabio Di Giannantonio seolah kembali mengukuhkan hal tersebut. Menjelang penghujung musim, ia tampil bak busur yang melesat meninggalkan pesaingnya, seperti pada seri MotoGP Qatar akhir pekan lalu.
Pembalap kelahiran Roma, Italia, 25 tahun lalu itu meraih podium kedua di Sirkuit Lusail, Qatar saat balap Sprint. Kemudian, ia berhasil menjadi juara saat Race utama di seri yang sama.
“Saya membuat kesalahan kecil di awal. Lalu di paruh pertama putaran, tentunya start tak bisa diulang lagi bukan. Ada juga masalah pada ban. Ban depan saya kepanasan di awal balapan. Tentu sulit menjaga kondisi ban sekaligus harus menyalip pembalap lain," kata Di Giannantonio.
“Saya tidak percaya pada keajaiban. Namun, tahun ini ada beberapa hal yang aneh. Saat ini saya hanya bisa menunggu dan selalu memberikan yang terbaik di lintasan. Tetapi anehnya, pembalap seperti saya belum menemukan posisi start (dengan tim untuk musim depan) saat ini, sementara pembalap lain sudah menemukannya," ungkap rider bernomor 49 itu. (*)