Pembalap tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia ingin jumlah lap di beberapa seri MotoGP musim 2023 dikurangi. Juara Dunia MotoGP 2022 tersebut beralasan hal ini perlu dilakukan karena ada penerapan Sprint Race.
Melansir dari Motorsport, Bagnaia merasa sesi Sabtu dengan adanya Sprint Race sangat menguras mental dan fisik. Jadwal baru yang berbeda dari tahun sebelumnya membuat para pembalap mengalami stres.
Baca Juga: Alex Marquez Tunjukkan Performa Impresif Bersama Gresini Racing
"Jadwal barunya berbeda dan merupakan pertama kalinya, jadi semua orang dibuat sedikit lebih stres karenanya. Bagaimanapun, saat ini saya tidak terlalu lelah, tetapi secara mental kemarin, Sabtu di GP Portugal saya lelah karena itu adalah hari yang sangat panjang," ujar Bagania.
Musim ini memang ada perubahan format semenjak diberlakukan Sprint Race. Rangkaian latihan bebas FP1 dan FP2 berlangsung pada Jumat. Lalu, pada Sabtu setelah kualifikasi Q1 dan Q2, Sprint Race digelar. Pada Minggu, baru diadakan balapan utama dengan format lama.
Baca Juga: Meski Absen di GP Argentina, Marc Marquez Tetap Dapat Hukuman
“Yang pasti, di beberapa sirkuit kami benar-benar harus meminta untuk mengurangi Grand Prix. Karena menurut saya trek ini (Portimao) tidak terlalu menuntut secara fisik, tetapi sirkuit seperti Mugello dan Austin. Jadi, mungkin untuk sirkuit itu kami harus membuat beberapa perubahan,” ucap Bagnaia.
Sprint Race akan berlangsung di setiap Grand Prix musim ini dengan total 42 balapan sepanjang 2023. Jumlah perebutan poin pun menjadi lebih banyak, yakni 777 poin. Selain itu, sejumlah pembalap mengkhawatirkan jadwal sesi latihan Jumat. FP2 yang dimulai pukul 15.00 waktu setempat dapat menjadi masalah di wilayah dengan cuaca dingin, apalagi ada penundaan seperti di Portugal kemarin.