OTORIDER - Marc Marquez kembali mengalami nasib sial di MotoGP Mandalika, Lombok, NTB pada akhir pekan lalu. Pembalap Gresini Racing itu gagal finish setelah motornya terbakar akibat kerusakan mesin yang terjadi secara tiba-tiba. Insiden ini semakin diperparah dengan penggunaan alat pemadam kebakaran (APAR) yang dinilai kurang tepat.
Dengan kejadian ini, ia juga gagal finish yang ketiga kalinya saat main race di Sirkut Mandalika. Padahal tidak ada tanda apa-apa sebelumnya pada motor Ducati Desmosedici GP23-nya.
"Kerusakan terjadi tanpa ada pertanda. Motornya berjalan dengan baik, tapi tiba-tiba terdengar suara keras dan terjadi begitu saja. Itu adalah kerusakan mesin," kata Marquez dikutip dari Speedweek, Senin (30/9).
Marquez menyayangkan kualitas APAR yang digunakan untuk memadamkan api di motornya. Menurutnya, alat pemadam kebakaran yang tidak tepat justru memperparah kerusakan. "Ini memalukan bagi tim karena untuk tim satelit, ini adalah biaya yang besar," papar Marquez.
Insiden ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Tim Gresini Racing. Selain kehilangan motor balap yang mahal, Marquez juga kehilangan poin berharga dalam perebutan gelar juara dunia.
Direktur Utama Pertamina Mandalika International Circuit, Priandhi Satria mengungkapkan bahwa penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) selama gelaran MotoGP Indonesia telah memenuhi semua aturan balap yang berlaku. Sirkuit ini telah berhasil melalui proses homologasi dan dinyatakan lulus dengan peringkat Grade A sebelum balapan dimulai.
"Pertamina Mandalika International Circuit sudah memenuhi aturan FIM untuk melaksanakan kegiatan balap MotoGP dan sudah mendapatkan homologasi Grade A pada hari Kamis, 26 September 2024," kata Priandhi dalam keterangan resminya.
Homologasi yang diterima oleh sirkuit ini merupakan hasil dari serangkaian tahapan ketat. Proses ini melibatkan inspeksi jalur yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk promotor (Dorna), Race Direction yang dipimpin Loris Capirossi, FIM Safety Officer Tome Alfonso serta Race Director Mike Webb, ditambah perwakilan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan manajemen Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
"Homologasi Grade A ini dikeluarkan dengan persetujuan MotoGP Steward Panel, termasuk Freddie Spencer dan Andres Somolinos, yang bertanggung jawab terhadap semua aspek kondisi sirkuit serta perangkat dan fasilitas pendukungnya," jelas Priandhi.
Lebih lanjut, Pertamina Mandalika International Circuit telah merinci aturan mengenai penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) selama gelaran MotoGP. Beberapa jenis APAR yang disarankan antara lain:
APAR Tipe ABC Powder 6 kg: Diutamakan dua unit APAR jenis ini tersedia di semua pos marshal untuk penanganan awal kebakaran.
AFF Foam (busa): Diperuntukkan di beberapa pos marshal, menyediakan opsi tambahan dalam memadamkan api.
APAR Tipe CO2: Khusus disiapkan untuk area indoor, seperti di depan pit, karena lebih efektif digunakan di ruang tertutup.
"Jadi, jika ada motor yang terbakar di dalam track, maka otomatis petugas marshal akan menyemprotkan APAR yang berbentuk powder atau foam. Jadi tidak ada yang salah dengan petugas marshal dan Pertamina Mandalika International Circuit," ujar Deputy Olahraga Sepeda motor IMI, Eddy Saputra. (*)