Masalah Klasik Yamaha dengan Ban, Masih Dikeluhkan
Sejak dekade lalu, Valentino Rossi pun mengeluh dengan ban pada tunggangannya, Yamaha YZR-M1, kini empat pembalap pun masih mengeluhkan hal serupa.
OTORIDER – Ban dan tunggangan balap MotoGP, Yamaha, tampaknya menjadi sebuah permasalahan klasik.
Bagaimana tidak, sejak dekade lalu, di mana Valentino Rossi, menjadi pembalap andalan Yamaha, sudah mengeluhkan tentang ban yang digunakan pada tunggangannya.
"Itu tidak buruk, tapi aku menghadapi masalah keseimbangan motor ketika harus mengerem keras di turunan. Ban belakang saya selip. Saya menggunakan tipe ban yang sama dengan latihan 1," ujar Rossi melalui laman resminya valentinorossi.com, pada tahun 2013.
Namun kini, pembalap Yamaha Fabio Quartararo mengatakan paruh pertama musim MotoGP 2025 merupakan "musim yang sulit".
Memasuki musim 2025, Yamaha tampaknya menjadi merek yang membuat langkah maju terbesar dengan paketnya setelah musim 2024 yang sulit, seperti dilansir Crash.Net.
Meskipun ada peningkatan nyata dibandingkan tahun lalu, dengan Fabio Quartararo empat kali meraih pole position dan meraih dua podium di mana masing-masing satu di Grand Prix dan Sprint Race, pabrikan Jepang itu berada di posisi terbawah klasemen pabrikan setelah 12 putaran.
Kecepatan satu putaran Yamaha belum sering didukung oleh performa balapan yang baik, dengan M1 kesulitan mengganti ban di tahap awal, sementara tenaga masih menjadi masalah.
Meskipun demikian, juara dunia 2021, Quartararo, berada di posisi kesembilan klasemen dan hanya tertinggal tujuh poin dari Johann Zarco dari LCR Honda yang telah memenangkan Grand Prix musim ini.
"Saya rasa di sesi kualifikasi jauh lebih baik dari yang diharapkan," kata Quartararo. "Saat balapan, kami berharap sedikit lebih baik, terutama di lima lap pertama,” katanya.
"Tapi ini memang sulit [paruh pertama musim] dan saya harap kami bisa melangkah lebih jauh di paruh kedua," ungkapnya lagi.
Rekan setimnya, Alex Rins, juga mengalami kesulitan di tahun 2025, dengan hasil terbaiknya adalah posisi ke-10 di Grand Prix Jerman yang merupakan posisi terakhirnya dalam balapan yang sarat kecelakaan itu.
Setelah 12 putaran, Rins tertinggal 60 poin dari Quartararo yang kini berada di posisi ke-18 klasemen.
Merefleksikan perjalanannya sejauh ini, Rins berkata: “Yamaha tahu masalah yang kami rasakan.
"Keempat pebalap ini, kami cukup selaras dengan masalah yang kami hadapi. Kami perlu, mereka perlu, untuk bekerja keras, untuk pantang menyerah. Ada cara mudah, yang akan baik-baik saja sampai sekarang,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan bahwa hal itu bukan cara kerja yang ia inginkan. Itu bukan cara kerja yang saya pikirkan. Jadi, mari kita tetap bersama dan bekerja. (*)