Motor Balap Moto3 dan AP250 Sama-Sama 250 Cc, Tapi Banyak Bedanya
Salah satu pembalap Indonesia yang bakal turun di ajang ARRC 2025 adalah Fadillah Arbi Aditama. Tapi sebelumnya ia turun di JuniorGL

OTORIDER - Salah satu pembalap Indonesia yang bakal turun di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 adalah Fadillah Arbi Aditama. Pembalap kelahiran tahun 2005 ini akan turun di kelas AP250 dengan tunggangan Honda CBR250RR.
Hal ini menarik, karena Arbi sapaannya juga merupakan pembalap yang selama 3 tahun bersaing di kejuaraan balap Eropa, JuniorGP di kelas Moto3. Saat itu, tunggangan pembalap asal Purworejo, Jawa Tengah tersebut adalah Honda NSF250RW yang dirancang khusus balap.
Kondisi inilah yang membuat Arbi menyebut jika butuh penyesuaian lagi dari motor Moto3 ke AP250. "Saya butuh belajar lagi di motor produksi massal. Beda dengan Moto3 yang prototipe. Banyak pengalaman yang dibawa dari Eropa tapi tetap belajar di kelas, motor dan kejuaraan yang baru," urainya.
Perbedaan Motor Moto3 dan AP250
Lebih detail, Arbi mengatakan jika penyesuaian pasti ada. Prototipe itu motornya lebih kaku. Body moving harus lebih lincah. Sedangkan CBR250RR yang mass pro, lebih simple.
"Nggak begitu butuh tenaga lebih untuk mengontrolnya (CBR250RR). Lebih capek di motor Moto3," tambah Arbi.
Hal ini karena motor Moto3 yang bertipe prototipe punya elektronik yang jauh lebih advance sehingga lebih banyak yang diadjust.
"Motor lebih kaku, karena beban ringan, mesin ringan. Kalau dibuat high speed lebih baik. Lebih banyak, feel yang dirasakan pada rider. Jadi guncangan motot bisa langsung dirasakan," ucapnya.
Sedangkan CBR250RR yang merupakan motor produksi massal, lebih berat, speed pun menurutnya tidak begitu kencang. " Dari segi beban, power dan elektronik, apa yang dirasakan nggak terlalu banyak. Pitching dan goncangan tidak begitu terasa dibandingkan Moto3," pungkasnya. (*)