Sadar motornya tak lagi muda dan performanya makin menurun, Ardi Wijaya tak lantas menjual Honda Vario 2006 kesayangannya. Untuk menyiasatinya, anggota Honda Vario Club (HVC) Depok ini memboyong tunggangan hariannya ke bengkel Sinergi Motor, Depok yang digawangi Joko Sutopo untuk mendongkrak tenaga.
“Saya nggak mau aneh-aneh untuk mendongkrak tenaga, yang penting masih ngejar motor baru saat turing bersama teman-teman, serta masih nyaman dipakai harian,” ujar karyawan swasta di Fatmawati, Jaksel itu.
Nah, sebagai langkah praktis mendongkrak tenaga, Ardhie memilih opsi bore up. Di mana piston 50 mm standar digusur dengan kepunyaan NPP aftermarket Kawasaki Kaze yang berdiameter 54 mm. Hasilnya, sekarang, kapasitas mesin meningkat jadi 125,89 cc dari standarnya 108 cc.
Bukan hanya menambah kapasitas mesin. Sederet komponen juga dirambah untuk menaikan tenaga. Mulai aplikasi noken as standar dipapas ulang, porting polish dan penggantian per klep milik Suzuki Smash juga dilakukan. Nggak ketinggalan, CDI sudah mengusung BRT Dual Band Ftech tanpa limiter dengan knalpot standar yang dibobok sebagai pelepas gas buang.
Hasilnya tak sia-sia, meski sudah berumur, saat diuji dynotest di ajang Indonesia Motorcycle Fest 2015 beberapa waktu lalu, tenaga Vario berkelir merah ini mencapai 19,65 dk per 11.400 rpm dengan torsi mencapai 10,91 Nm di 11.400 rpm. Ini artinya, baik tenaga dan torsinya melonjak signifikan dari standarnya yang hanya 8,99 dk di 8.000 rpm dengan torsi 8,43 Nm pada 6.500.
“Sekarang bukan hanya bisa mengimbangi motor baru, tapi juga bisa mengasapi rekan-rekan saat turing,” ungkapnya sembari mengatakan jika sokbreker belakang memakai YSS dan rem cakram depan keluaran KTC.
Data Modifikasi
Piston: NPP 54 mm Kaze
Noken as: Standar modif
Per klep: Suzuki Smash
Mesin: Porting Polish
CDI : BRT Dual Band FTech
Knalpot: Standar bobok
Sokbreker Belakang: YSS
Cakram Depan: KTC
Takometer: KTC