Radiator aluminium ternyata cukup ampuh untuk meredam panas mesin ketimbang radiator standar. Khusus bagi motor yang sudah ada radiator dari bawaan pabrikannya tentu perangkat pendingin mesin tersebut jadi kelebihan tersendiri . Namun dengan pakai radiator berbahan aluminium, kinerja mesin tentu bisa lebih optimum karena bekerja pada suhu yang lebih rendah.
Serunya lagi, radiator jenis ini bisa diaplikasi untuk harian dan juga balap. “Buat harian di motor yang mesinnya masih standar bisa kok dipasang,” ujar Amir Hamzah, punggawa Abirawa Speedshop. “Kelebihannya tentu suhu kerja mesin bakal lebih rendah. Bobotnya juga lebih ringan. Perawatannya juga engga ada bedanya dari radiator standar. “
Karena dimensi radiator after market tersebut yang lebih kecil maka penyesuaian perlu perhatian khusus. “Perlu bracket tambahan yang akan kita sesuaikan dengan lokasi penempatan. Dan tidak boleh goyang-goyang setelah dipasang,” urai Amir.
Pun begitu dengan Yamaha R25 milik tim Racetech Performance ARacer. “Untuk fitting radiator aluminium ini kita bikin dudukan dan bracket sebesar dimensi radiator tersebut. Karena kita pake radiator yang ukurannya lebih besar dari standar,” ujar Leon Chandra, manajer tim yang menurunkan R25nya di OMR Yamaha.
“Radiator ini aslinya bukan buat R25, tapi buat Kawasaki Ninja 250. Mereknya USR, bagus kok performanya,” pungkas Leon yang andalkan radiator lokal. “Saat balapan siang di sirkuit Sentul yang panas, suhu mesin hanya 80 dearajat celcius. Kalau radiator standar bisa sampai 108 derajat celcius. Jadi durabilitas mesin terjaga banget,” ungkap pria yang juga hobi balap mobil ini. (otorider.com)