Istilah T-CLOCK mungkin terdengar asing bagi sebagian telinga pengguna motor. Istilah ini sendiri digunakan sebagai patokan prosedur pengecekan motor sebelum digunakan berkendara.
Tak hanya menjaga motor tetap dalam kondisi optimal, pengecekan juga diperlukan untuk mengetahui masa pakai komponen itu sendiri. Komponen yang sudah habis masa pakainya bisa untuk segera dilakukan penggantian.
Baca Juga: Bahaya Matikan Mesin Motor Matik Saat Kondisi Berjalan, Mitos atau Fakta?
Lalu, apa arti dari prosedur T-CLOCK itu sendiri?
T-CLOCK merupakan singkatan yang terdiri dari kata Tires (Ban), Control (Fungsi Kontrol), Lights (Lampu dan Kelistrikan), Oil (Oli dan Cairan), Chassis (Chassis dan Rantai), dan Kickstand (Standar Samping dan Tengah).
Pengecakan menggunakan prosedur T-CLOCK dimulai dari Tires (Ban) yang meliputi komponen ban dan pelek, misalnya indikator keausan ban, tekanan angin ban, serta sistem pengereman. Sementara itu, Control merupakan pemeriksaan area sistem putaran gas, kopling, kabel dan selang, juga stang kemudi.
Baca Juga: Tips Hemat Bahan Bakar untuk Motor Matik
Pemeriksaan Lights dan Oil sendiri yakni mencakup kondisi tegangan aki, lampu-lampu, sistem kelistrikan, oli mesin, bahan bakar, dan minyak rem. Ada juga prosedur pengecekan Chassis yang bisa diperiksa pada komponen rangka, suspensi, rantai atau belt, hingga baut-baut.
Prosedur pemeriksaan yang terakhir adalah K alias Kickstand. Pengecekan ini dilakukan pada sektor standar tengah ataupun samping. Pastikan komponen ini masih kokoh untuk menopang motor saat dalam kondisi berhenti atau parkir.