Modifikasi pada sepeda motor merupakan hal yang lumrah dilakukan saat ini. Terutama modifikasi untuk mendapatkan performa lebih, tentunya sangat disukai para pecinta kecepatan. Pada motor injeksi, pemilik dapat menggunakan ECU modifikasi ataupun dengan menambah piggy back untuk mendapatkan performa yang lebih. Lantas apa perbedaan antara keduanya?
Freddy selaku pemilik bengkel Ultra Speed Racing mengatakan kalau piggy back merupakan komponen tambahan pada sepeda motor. Sehingga masih dapat menggunakan ECU standar pada motor. Namun piggy back memiliki kinerja yang berbeda dibandingkan dengan ECU.
Baca Juga: Busi yang Cocok untuk Motor Yamaha, Jangan Salah Pilih
Sedangkan untuk ECU, Freddy menjelaskan ECU lebih open source. Jika mengganti ECU dari aftermarket, pemiliknya bisa mengkontrol baik dari sisi maping, AFR, ataupun timingnya. Sehingga tidak memanipulasi apapun pada komponen injektor motor.
Baca Juga: Ragam Aksesori Rizoma untuk Honda CB650R, Tampilan Makin Sangar
Menurut penuturan Freddy, mengubah mapping mesin lewat ECU tidak akan merusak mesin motor atau memperpendek umurnya. Hal tersebut tidak akan terjadi asalkan saat melakukan settingan tidak terdapat kesalahan. Jika settingan salah, selain dapat menurunkan performa mesin juga dapat merusak mesin itu sendiri.
"Kalau ngerusak usia mesin balik algi ke tuningan. Kalau tunningannya salah, AFR salah, timing salah mungkin ga perlu setahun tapi setengah hari aja bisa rusak. Tetapi kalau mekaniknya paham dan settingannya benar, mesinya engga akan kenapa-kenapa," ujar Freddy.