Pengguna motor bertransmisi otomatis alias matic saat ini cukup banyak diminati. Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), dua bulan pertama 2019, penjualan motor matic mencapai 954.523 unit. Penjualan ini bahkan jauh melampaui penjualan motor bebek yang hanya 74.864 unit dalam periode yang sama.
Tak seperti motor transmisi manual, motor matic memang jauh lebih praktis saat digunakan. Pengguna tak perlu lagi repot menaik-turunkan transmisi. Ditambah lagi, umumnya motor matic memiliki bagasi yang lebih luas dibandingkan motor model bebek atau sport.
Agar performa motor matic tetap optimal, tentunya diperlukan perawatan rutin. Hal yang paling penting dalam menjaga keawetan mesin adalah penggantian oli mesin secara berkala. Namun, penggantian oli mesin juga harus diperhatikan agar tidak salah dalam melakukan penggantian. Pasalnya, kesalahan dalam memilih oli mesin pada motor matic juga akan berakibat fatal.
Ribut menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih oli mesin untuk motor matic. Beberapa hal tersebut antara lain viskositas dan jenis olinya.
"Jenis olinya itu JASO MB untuk matic. Perhatikan juga tingkat kekentalan atau SAE-nya, misal JASO MB SAE 10W-30," lanjutnya.
Salah satu oli yang bisa menjadi solusi untuk motor matic adalah oli Federal Matic 30 dari Federal Oil yang memiliki tingkat kekentalan 10W-30 JASO MB. Oli tersebut sempat tim OtoRider dan beberapa komunitas motor Honda uji dalam kegiatan Sunmori bertajuk 'Coolest Matic Challenge'. Hasilnya, suhu mesin tetap stabil dan tarikan motor tetap enteng meskipun diajak berputar-putar di tengah panas dan macetnya kota Jakarta.
Jadi, mulai sekarang harus cermat pilih oli agar performa motor matic tetap optimal.