Pabrikan motor Honda menyematkan beragam fitur serta teknologi pada jajaran produknya. Salah satunya adalah teknologi PGM-FI yang merupakan kependekan dari Programmed Fuel Injection. Emblem PGM-FI sendiri umumnya dengan mudah ditemukan tersemat pada bagian bodi motor serta speedometer. Lantas, teknologi apakah itu?
Tak hanya sekadar stiker, tulisan PGM-FI sekaligus diklaim menegaskan keseriusan Honda menciptakan kendaraan yang mampu menjaga kualitas udara lebih bersih dengan teknologinya. Seluruh line-up Honda, khususnya yang beredar di Tanah Air dipastikan telah menyematkan teknologi ini.
Baca Juga: Penasaran Mengapa Oli Mesin Motor Berubah Hitam? Ternyata Ini Sebabnya
Berbekal pengembangan dan penyempurnaan panjang yang dilakukan, pada 2005 pabrikan Honda di Indonesia melalui PT Astra Honda Motor (AHM) mulai menerapkan teknologi ini pada Supra X 125. Hal tersebut pun menjadi awal mula 'pensiunnya' sistem karburator di seluruh line-up Honda di Indonesia.
Wahyu selaku Instruktur Technical Service Function (TSF) Main Dealer motor Honda Jakarta Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) turut memberikan penjelasan mengenai dampak yang diberikan dari penerapan teknologi PGM-FI. Menurutnya, teknologi ini berdampak pada beberapa faktor mulai dari performa, konsumsi bahan bakar, dan perawatan.
"Tidak hanya irit, PGM-FI ini juga mudah perawatan dan semakin smart karena ditopang dengan deteksi kerusakan internal pada sistem PGM-FI. Kini perawatan dan deteksi gangguan semakin mudah dan tentunya presisi dalam penanganan perbaikan," jelas Wahyu.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2021 Usai Seri Austin: Quartararo-Bagnaia Beda 52 Poin
Di segi kemudahan perawatan misalnya, injector, throttle body, dan fuel pump tidak perlu dibersihkan secara berkala serta hanya dibutuhkan penggantian saringan bensin setiap 48.000 km. PGM-FI juga diklaim canggih karena dapat mendeteksi kerusakan melalui indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp).