Ragam komponen pada motor tentunya memerlukan perawatan secara berkala. Salah satu komponen yang perlu dirawat dengan rutin adalah shockbreaker atau suspensi. Peranti ini sendiri memiliki fungsi untuk meredam getaran saat melewati jalan berbatu, jalan tidak rata atau rusak, hingga tanjakan. Selain itu, juga memberikan kenyamanan dan kestabilan saat berkendara dalam segala kondisi, baik itu jalan pelan, cepat, bahkan ketika bermanuver.
Baca Juga: Jadwal Penggantian V-Belt dan Oli CVT Motor Matic, Jangan Sampai Telat!
Agar tetap berfungsi dengan baik dan mencegah kerusakan, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan. Ade Rohman selaku Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora pun memberikan sejumlah tips merawat shockbreaker.
Lantas, apa saja yang bisa dilakukan pemilik kendaraan untuk merawat shockbreaker agar tetap awet dan memiliki usia pakai yang panjang? Ade menghimbau agar menghindari penggunaan aksesoris tidak resmi, seperti adaptor atau peninggi.
Menurut Ade, penggunaan aksesoris yang tak seharusnya dapat berdampak buruk bagi shockbreaker. "Penambahan aksesoris tersebut akan berdampak pada fungsi collar yang tidak bekerja maksimal. Selain itu, shockbreaker akan mudah rusak dan membahayakan pengendara karena menimbulkan kecelakaan," jelasnya.
Lebih lanjut, agar shockbreaker tetap awet Ade menganjurkan selalu melakukan servis berkala. Perawatan tersebut dengan cara mengganti oli shockbreaker sesuai waktu yang direkomendasikan pabrikan motor. Oli sendiri berfungsi menyerap getaran kerja shockbreaker. Seiring usia pakai, volume dan kualitas oli shockbreaker akan berkurang dan membuat kinerjanya menjadi tidak maksimal.
Baca Juga: Ini Cara Berkendara Irit Pakai Yamaha All New NMax 155 Connected
"Karena itu, lakukan penggantian oli setidaknya setiap 20.000 km atau setiap 2 tahun sekali tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. Perlu diperhatikan, lakukan penggantian oli pada shockbreaker sesuai aturannya agar hasil dan kinerjanya seimbang," ujar Ade.